Mohon tunggu...
Penerbit Imtiyaz
Penerbit Imtiyaz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya akan post tulisan tulisan Saya Kunjungi juga web Penerbit Imtiyaz http://www.penerbitimtiyaz.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Seputar Peringatan Kemerdekaan RI, Rijal Mumazziq Z

17 Agustus 2020   21:43 Diperbarui: 17 Agustus 2020   22:02 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bagaimana upaya ulama menopang republik Indonesia?

Setelah kemerdekaan diproklamirkan dan disampaikan secara rahasia--- karena Jepang meskipun secara de-jeure menyerah kepada Sekutu, namun secara de-facto masih memiliki kekuatan penuh dalam mengontrol rakyat--, kabinet juga belum efektif, maka Bung Karno membutuhkan legitimasi secara fiqh atas kemerdekaan sebuah negara bernama Indonesia. Konon, Bung Karno mengirim kurir kepada Hadratussyekh Hasyim Asy'ari mengenai status membela tanah air. Yang, dijawab dengan mengeluarkan Fatwa Jihad, tepat sebulan setelah proklamasi, tepatnya pada 17 September 1945. Isinya: wajib membela kemerdekaan Indonesia, siapapun yang merintangi dan bekerjasama dengan musuh wajib dibunuh, siapapun yang gugur mempertahankan kemerdekaan berstatus mati syahid.

Fatwa Jihad ini kemudian dikukuhkan melalui Resolusi Jihad, 22 Oktober 1945, yang meledakkan "Aksi Massa" dalam istilah Tan Malaka, hingga menyulut pertempuran 10 November 1945 hingga beberapa bulan berikutnya.

Dari sini jelas, sejak proklamasi, alur berjalan dalam kurun waktu "sebulan" karena keterbatasan komunikasi pada saat itu. Inilah 4 bulan (Agustus-November) yang menentukan nasib Indonesia.

Mengapa harus ke Kiai Hasyim Asy'ari?

Sebab, secara keilmuan nyaris semua ulama di Jawa, Madura, dan Sunda pernah beristifadah kepada beliau. Secara politik, beliau juga memiliki pengaruh yang kuat di kalangan politisi muslim karena posisinya di Majelis Syuro Muslimin Indonesia. Secara jaringan, juga kokoh karena posisinya sebagai Rais Akbar NU dan jejaring para ulama yang mengakar hingga ke desa, melalui jejaring alumni Tebuireng. Termasuk para pendiri NU Cabang Kencong adalah para murid Kiai Hasyim Asy'ari.

Mengapa ada pekik takbir dalam pidato Bung Tomo yang menggelegar itu?

Bung Tomo mengenal Kiai Hasyim pada saat dirinya menjadi wartawan Domei, kantor berita propaganda Jepang, dan beberapa kali sowan ke Tebuireng. Beberapa bulan setelah Pertempuran 10 November 1945 itu, Bung Tomo menjadi penasehat Jenderal Sudirman bersama KH. A. Wahid Hasyim. Jelas, ya?

Allah menganugerahkan lidah dan suara yang kharismatik kepada 3 orang terbaik: Haji Omar Said Tjokroaminoto, Bung Karno, dan Bung Tomo. Suaranya membius massa, intonasinya mempesona, dan menggerakkan. Bung Tomo, dalam memoarnya, belajar pidato secara tidak langsung kepada Bung Karno di radio maupun pada saat Sukarno berpidato di alun-alun Surabaya, pada suatu waktu. Sedangkan Sang Proklamator berguru teknik orasi kepada mentor utama sekaligus mertuanya, Haji Omar Said Tjokroaminoto.

Apakah hormat bendera dan menyanyikan lagu Indonesia terlarang dan kategorinya syirik?

TIDAK. Keduanya adalah bagian dari rasa syukur kita semua atas anugerah kemerdekaan. Bahkan Sayyid Idrus al-Jufri, pendiri organisasi al-Khairat yang berbasis di Palu, menyusun syair berbahasa Arab yang Indah dalam rangka mensyukuri kemerdekaan ini. Sayyid As'ad Syihab, salah satu wartawan Indonesia, juga menyusun sebuah kitab yang bagus. Judulnya, al-'Allamah Muhammad Hasyim Asy'ari: Awwalu Waadhi'i Labinaati Istiqlaal Induunisiyya (K.H. Hasyim Asy'ari: Peletak Batu Pertama Kemerdekaan Indonesia), yang meneguhkan pengaruhnya dalam kemerdekaan Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun