Mohon tunggu...
Pendeta Sederhana
Pendeta Sederhana Mohon Tunggu... lainnya -

Sederhana itu adalah sikap hati. Hati adalah kita yang sesungguhnya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Tepian Danau Toba, Hati Merindu Jokowi

22 Agustus 2016   19:03 Diperbarui: 28 Agustus 2016   14:58 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di atas Danau :tobasatu.com

Andai kemarin kau ada di Tepian Danau Toba, mungkin engkau akan  tahu betapa rindunya Danau Toba pada Jokowi.

Kerinduan itu akhirnya terlampiaskan ketika Jokowi menginjak Toba. Jum'at (19/8) Jokowi sudah ada di Nias, lanjut kemudian hari Sabtu ke Sibolga, lalu ke Toba. Namun rindu Toba tak henti memanggil-manggil nama Jokowi untuk cepat-cepat datang ke Toba. Andai kau tahu juga, saat rindu tak tertahankan lagi, Toba akan memanggil Jokowi, hingga  ia tak tahan melihat Toba merana dilanda rindu. Memang Jokowi selalu ada di hati, di hatinya Toba, sepanjang  Tepian Danau Toba tak henti merindu Jokowi.

Lihatlah bentangan ulos ( kain tenun Batak) terpanjang di dunia, dibentangkan khusus menyambut Jokowi.

ulos terpanjang : beritasatu.com
ulos terpanjang : beritasatu.com
Ada lagi mobil karnaval untuk ditumpangi Jokowi.
Di atas mobil Karnaval: detak.com
Di atas mobil Karnaval: detak.com
Belum lagi moleknya putri Toba menari untuk Jokowi.
aksi peserta karnaval : medanmetropolitan.com
aksi peserta karnaval : medanmetropolitan.com
Ah sekiranya Jokowi bisa selalu ada di Toba. Entahlah bagaimana bahagianya hati kami.

Tapi tak apalah, ia sudah datang ke Toba. Empat hari ia di Sumatera Utara, tiga hari ia ada di Toba. Kabupaten/kota lain di Sumut janganlah kau iri pada kami. Lihatlah betapa cintanya kami pada Jokowi, bahkan sebelum ia menjadi pemimpin negeri ini :

Perhitungan suara Pilpres 2014 ; dokpri
Perhitungan suara Pilpres 2014 ; dokpri
Masihkah kalian cemburu kepada kami? Dimana sih Jokowi disambut semeriah di Toba kami? Mendengar Jokowi mau datang ke Toba saja hati kami senangnya setengah mati. Pagi, siang, malam kami tak henti bernyanyi, nyanyian rindu untuk Jokowi. Nyanyian dari tepian Danau Toba.

Biar kalian juga tahu, 71 tahun Indonesia Merdeka, baru Jokowi yang pernah menyapa Samosir. Nggak percaya ? Ini gambarnya, dia bahkan tak tahan melihat Toba merana. Ditanaminya pohon menghijaukan Toba. Satu juta pohon lho, dan harus tumbuh satu juta. Bukan ditanam sekarang besok layu dan mati. Itu mintanya Jokowi.

Menanam pohon di Pulau Samosir : detik.com
Menanam pohon di Pulau Samosir : detik.com
Toba minta ferry besar dan dermaga: "Ok segera." Kata Jokowi. 

Toba minta kampung dibangun: "Siap!" Kata Jokowi.

Kami perlu jalan tol dari Medan ke Toba: "Laksanakan!" Kata Jokowi.

Bandara di Toba sangat  perlu: "Segera bangun yang lebih besar!" Instruksi Jokowi.

"Mau hotel, covention centre, lapangan golf kelas dunia? Secepatnya! Oh iya hampir lupa, Samosir mau Akademi Pariwisata ya? Tunggu saja ya!" Janji Jokowi.

Masih ada sebenarnya yang mengganjal di hati kami, itu lho pak Jokowi, perusahaan perusak dan pencemar kawasan Danau Toba. Hutan-hutan Toba dibabati atas nama konsesi. Truk besarnya lalu-lalang tiap hari di depan rumah kami, dan merusak jalan-jalan kami. Tanaman haminjon kami ditebangi, padahal itu warisan leluhur kami. Dan kata mereka, itu bukan kepunyaan kami, padahal tanah ini berabad-abad  sudah didiami, sejak ompung, ompungya, ompung dan ompung....ompung kami. Sekarang, kami hanya kebagian bau dan polusi pabriknya setiap hari, dan juga longsornya bukit di kampung kami.

Tapi sudahlah, kami serahkan ke Pak Jokowi saja, yang penting rindu kami terlampiaskan sudah.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun