Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Sumpah Pemuda "Bersatu Bangun Bangsa"

28 Oktober 2022   09:56 Diperbarui: 28 Oktober 2022   13:00 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
28 Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022: Daftar Link dan Cara Pakai | Foto: Twibbonize 

Hari ini, momentum memperingati hari sumpah pemuda, dengan tagline bersatu bangun bangsa, sebuah makna yang sangat penting, karena untuk membangun karakter pemuda agar bersatu membutuhkan perjuangan yang tidak instan. Saat mereka para pemuda bisa bersatu, maka kemajuan daerah akan semakin kentara, termasuk situasi harmonis, negara menjadi nyaman dan aman pastinya terwujud. Jika sebaliknya, saat pemuda sudah melakukan tindakan negatif, apalagi sulit untuk dipersatukan sesuai dengan wadahnya, maka akan menjadi pekerjaan berat bagi mereka yang menghimpun para pemuda ini. 

Pemuda produktif menjadi kata penting, karena bonus demografi akan bermakna lebih, jika usia produktif benar-benar berkualitas, produktivitas tinggi, dan memiliki kemampuan daya saing tinggi, sehingga mereka memiliki posisi tawar yang cukup dibanggakan. Namun saat sebaliknya, bonus demografi tapi banyak pekerjaan yang belum diselesaikan, seperti pendidikan rendah diusia remaja, tidak memiliki ketrampilan saat usia remaja, dan masih menganggur atau tidak punya keinginan bekerja maka akan menjadi beban ganda bagi daerah atau negara itu sendiri. 

Mengutip dalam portal kementerian kominfo disebutkan ada statemen yang disebutkan oleh Angela Kearney, UNICEF Country Representative of Indonesia : "Kaum muda selalu tertarik untuk belajar hal-hal baru, namun terkadang mereka tidak menyadari resiko yang dapat ditimbulkan. Penelitian bersama beberapa mitra ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan memastikan bahwa ada keseimbangan resiko dan peluang." 

Selain itu, Hasil survei menemukan fakta, bahwa:

Menurut data terbaru, setidaknya 30 juta anak-anak dan remaja di Indonesia merupakan pengguna internet, dan media digital saat ini menjadi pilihan utama saluran komunikasi yang mereka gunakan. Hasil studi menemukan bahwa 80 persen responden yang disurvei merupakan pengguna internet, dengan bukti kesenjangan digital yang kuat antara mereka yang tinggal di wilayah perkotaan dan lebih sejahtera di Indonesia, dengan mereka yang tinggal di daerah perdesaan (dan kurang sejahtera). Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta dan Banten, misalnya, hampir semua responden merupakan pengguna internet. Sementara di Maluku Utara dan Papua Barat, kurang dari sepertiga jumlah responden telah menggunakan internet. 

Detail seperti apa kelanjutannya bisa dilihat di link ini https://www.kominfo.go.id/content/detail/3834/siaran-pers-no-17pihkominfo22014-tentang-riset-kominfo-dan-unicef-mengenai-perilaku-anak-dan-remaja-dalam-menggunakan-internet/0/siaran_pers

Sementara itu dalam portal ugm.ac.id disebutkan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), survei kesehatan mental nasional pertama yang mengukur angka kejadian gangguan mental pada remaja 10 -- 17 tahun di Indonesia, menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental sementara satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.  

Masih banyak tentunya kajian tentang remaja yang memang perlu kita pelajari secara detail, sehingga kita sendiri dapat referensi yang sangat banyak untuk bisa memberikan informasi kepada masyarakat secara luas, sangatlah penting  negara itu untuk investasi pada masa anak hingga remaja agar masa depan negara ini menjadi negara dengan masyarakat berkualitas, cerdas, ceria dan berakhlaqul karimah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun