Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Batu Pemecah Ombak, Lokasi Favorit untuk Memancing

25 Januari 2021   07:29 Diperbarui: 25 Januari 2021   07:40 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mancing di Pelabuhan Tegal (Dokpri)

Hobi mancing bagi mereka adalah penyaluran pikiran dan relaksasi dalam hidup, bekerja kadang juga ada bosannya, mancing terus juga bosan, tidur melulu dikira sakit, dan ragam opini di masyarakat yang sering muncul ketika seseorang menentukan pilihannya.

Lokasi mancing juga bagi para penghobi akan menentukan pilihannya, mereka juga harus bawa perbekalan untuk mendapatkan ikan dari hobinya, kadang juga tidak dapat. Mereka yang mau berangkat mancing bisa saja mengajak temannya yang suka mancing, jangan mengajak temannya saat memancing orang yang tidak suka mancing, nanti baru satu atau dua jam saja minta pulang.

Alat pancing tersedia ditoko peralatan mancing, segala jenis kebutuhan untuk memancing seperti senar, pancing, ataupun lainnya tersedia, tinggal pilih dan sesuaikan dengan harga yang ingin dibeli, semakin mahal ya semakin baik dan berkualitas. Namun belum jaminan mendapatkan ikan saat mancing di lut atau sungai. Tergantung rejekinya sendiri-sendiri bahkan pengaruh pakan untuk memancing dan seni memastikan ikan bisa di dapat kadang juga dilakukan oleh mereka.

Modal pancing juga harus ada pakannya, ragam pakan yang dibawa, kadang cacing, kadang urang, dan pakan jangkrik yang semuanya dalam kondisi hidup, mereka ada yang berangkat pagi, siang, sore dan ada juga malam hari, pastinya akan berbeda sensasi saat berangkat memancing.

Hobi akan menjadikan seseorang itu semakin menarik ketika pilihan hobinya kemudian mendapatkan hasil, misalkan saat seseorang mancing lalu mendapatkan ikan kakap atau pelak dengan bobot 5 kg atau lebih, pastinya akan mencobanya lagi dilain waktu dan bikin penasaran karena ada temannya juga dapat ikan dengan bobot 7 kg dan seterusnya.

Lokasi pavorite akan menjadi lokasi pilihan mereka pertama butuh akses yang mudah tapi ikannya banyak, kedua ada ranggon saat panas bisa tidak kepanasan, atau saat hujan tidak kehujanan, ketiga mencari lokasi yang ada warung kopi atau jajan atau gorengan, karena saat perbekalan habis masih bisa duduk sambil ngopi atau minum teh manis.

Ada juga mancing dengan menaruh motor di parkir yang bayar, lalu naik perahu dan diantar ke lokasi ranggon yang dekat dengan muara, kebutuhan pesanan bisa minta dikirim oleh pedagang di sekitar ranggon tersebut, yang penting ada uang maka bisa sampai pesanan makanan atau rujak atau lainnya.

Dokpri
Dokpri
Saat para pemancing sudah dapat ikan maka ada rasa kebanggaan, tidak melihat untung rugi waktu, tenaga, ataupun uang yang dikeluarkan, misalnya sudah keluar dana Rp 100rb untuk beli pakan udang, kopi, makan siang atau sore namun tidak dapat ikan, ya itulah rejeki yang harus dinikmati. Jika pasangan di rumahnya tidak menyesuaikan dengan hobi suaminya pastinya akan bertengkar, namun kalau cepat menyesuaikan ya pastinya akan rukun.

Hobi memancing belum tentu ikannya dimakan sendiri, bahkan ada yang cuma ingin meluangkan waktu untuk menghilangkan rasa bosan di rumah terus, ada juga yang penasaran dan ingin mencari ilham di saat memancing dengan membaca atau menulis artikel dan ragam alasan kenapa mereka menentukan hobi memancing sebagai jalan hidupnya.

Dokpri
Dokpri
Ikan yang didapat juga beragam, ada ikan sembilang, ikan kerapu, ikan kakap, ikan mujair, dan jenis ikan yang saat itu dapat, bisa dibawa pulang, bisa saja di masak langsung kemudian dimakan bersama dengan temannya, ada juga yang ditukar uang dengan ikan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun