Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Odong-ddong Masuk Desa, Bikin Gembira dan Menangis

25 Oktober 2020   16:03 Diperbarui: 25 Oktober 2020   16:10 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Odong-Odong (Dokpri)

Mobil bekas disulap jadi mobil odong-odong, begitulah dunia modifikasi dalam membidik pangsa pasar bagi anak-anak. Mereka sengaja memanfaatkan peluang bisnis ini laku dan anak-anak bisa memanfaatkan kesempatan emas ini.

Tentunya odong-odong menjadi salah satu alternatif bagi anak-anak untuk naik kendaraan ditemani dengan orangtuanya atau keluarganya, kesan gembira terlihat raut wajah anak-anak saat sudah naik mobil odong-odong.

Bagi orangtua yang punya anak pastinya akan mengatakan sewot dengan adanya odong-odong karena kalau rutin tiap hari kendaraan ini melewati rumahnya maka beberapa rupiah harus dikeluarkan, jika dicegah maka anak akan menangis dengan cukup keras atau kadang ngosek di dalam rumah hingga matanya kadang bendul atau besem.

Mereka yang naik kendaraan odong-odong berarti sayang anak, wajar jika anak-anak senang dengan kehadiran kendaraan ini, pebisnis odong-odong pun semakin cepat kembali modalnya. 

Kendaraan ini bisa dinaiki puluhan anak dan didampingi orangtua atau keluarganya, dan mereka yang naik kendaraan ini, akan diiringi lagu anak-anak biar anak-anak yang lain akhirnya mendengarkan ada odong-odong masuk ke gangnya, secara reflek anak-anak akan langsung berlari mengejar odong-odong, walaupun tak ada uang, anak ini akan gembira sambil mengucapkan hore...hore...ada odong-odong...mama naik odong-odong...hingha beberapa kali mengucapkan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun