Bicara naik bus, apalagi bus ekonomi jelas sangat melelahkan, tidak disiplin dalam perjalanan, ugal-ugalan, kalau berhenti terkadang sembarangan, kalaupun ada perusahaan Otobus yang memberikan layanan bagus tidak banyak, lebih banyak yang memberikan layanan untuk jenis bus ekonomi sesuai selera kondektur dan supirnya.Â
Banyak penumpang yang traumatik saat naik bus ekonomi, selain tidak ada AC, banyak pengamen dan pedagang yang naik turun dan menjajagan dagangannya di dalam bus tersebut, disaat kita kebelet pipis maka bikin tidak nyaman, tidak bisa request sesuai selera. Mestinya ini harus menjadi otokritik kepada semua pemilik atau pengelola armad bus ekonomi untuk melakukan layanan kepada penumpang dengan baik, bus yang sudah usianya lama atau tidak layak jalan, segera di modifikasi dan ganti mesin baru atau selalu service mesinnya agar tidak berhenti ditengah jalan.Â
Karena yang dibawa itu manusia, maka secara kodrati mereka harus mau dan mampu untuk melakukan perbaikan disana sini. Sekelas PO Sinar Jaya saja bisa memperbaki cara memberikan layanan kenyamanan bagi penumpang, yakni tidak nenurunkan penumpang sembarangan dan tidak boleh menaikkan penumpang disembarangan tempat.Â
Pilihan mobil ekonomi ber AC juga ada, kelas bisnis dengan kursi 2:2 juga ada, sehingga penumpang akan menjudge atas jasa layanan yang diberikan. Sepinya armada bus jelas karena beberapa faktor yang muncul, yakni penumpang merasa tidak nyaman jika pakai bus xxx, supirnya ugal-ugalan, mobilnya sudah sangat tidak layak jalan, saat duduk di kursi saat musim hujan bocor.Â