Di kampung ini pula menjadi rujukan bagi para pemancing yang ingin menyalurkan hobinya, saat penulis mengendarai mobil terlihat beberapa orang yang hobinya mancing bawa pancing ditaruh di taa pancing lalu dengan mengendarai sepeda motornya melaju 80 hingga 90 kecepatan kendaraannya.Â
Tampak terlihat juga di halaman rumah warga bekas sumping atau kulit rajungan atau kulit kerang, ini artinya dikampung nelayan ini juga tersedia jenia kerang atau rajungan.Â
Terlihat juga ikan teri yang nantinya bisa disulap jadi pepes ikan teri atau botok, ataupun gorengan tepung teri bahkan ada juga warga yang buat terasi teri nasi. Semuanya ini dilakukan dalam rangka meningkatkan penghasilan hidupnya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI