Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bencana Itu Cobaan, Mau Dibenahi atau Dilanggar

9 Februari 2018   14:11 Diperbarui: 9 Februari 2018   14:45 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Longsoran Di Sirampog Brebes/Doc Fathur rozaq

Seminggu ini bencana yang sering terjadi adalah longsor, dan banjir. Kerusakan hutan dan juga alih fungsi hutan semakin meluas, terbukti di daerah hulu harusnya tanah lindung atau milik perhutani atau milik rakyat sendiri yang biasanya digunakan untuk resapan air dan dimanfaatkan batang kayu nya sekarang jarang yang mau menanam kembali lahan tersebut, berubah menjadi rumah hunian, villa, bangunan usaha, maupun bentuk tanaman yang cepat jualnya seperti tanaman sayuran baik itu kentang, kubis, maupun jenis lainnya. 

Cuaca juga cukup ekstrim, biasanya bulan ini statusnya kemarau, berubah menjadi penghujan, begitu sebaliknya, sepertinya ada perkembangan atas kajian musim yang dulu saat masih dibangku sekolah, musim hujan jatuh di bulan desember hingga mei, selanjutnya kemarau di bulan juni-september, namun pada realitanya kurun waktu lima tahunan ini, sulit diprediksi apakah ini musim penghujan atau musim kemarau. 

Petani pun semakin bingung, termasuk juga nelayan yang biasanya menghitung musim dengan tepat sekarang tidaklah mudah, taunya yang penting kalau ada mendung berarti tandanya mau turun hujan. 

Sedimentasi hilir semakin cepat penuh, sungai dalam kurun waktu dua tahun hingga empat tahun saja sudah harus di kuras, belum lagi kesadaran warga untuk membuang limbah rumah tangga atau buang sampah sembarangan, semakin tidak takut dengan bahayanya bahkan semakin cuek saja, sungai jadi dangkal pun warga enggan membersihkannya, padat karya sepertinya sudah punah, mereka lebih memilih instan yaitu melaporkan kondisi sungai tersebut rusak parah atau tidak ditangani oleh pemerintah, sekarang pemerintah jadi tumbal pengaduan masyarakat.

Tuhan memberikan bencana bagi umatnya tidak lain agar manusia itu menyadari akan ulahnya, segera benahi hulunya dan juga hilirnya, alam sendiri sebenarnya akan baik kepada makhluk di muka bumi bila kondisi alam ini seimbang, namun bila kerakysan manusia ini bertambah terus, maka jawaban bencana itulah sebagai tanda bagi makhluk di muka bumi ini untuk segera peduli kepada kondisi alam dan juga makhluk lainnya. 

Bencana juga diberikan karena perbuatan manusia yang sudah menyalahi kodratnya sebagai makhluk sosial, perbuatan haram yang harusnya dihindari, semakin mengikuti jejak setan dan para iblis yang semakin lama bukan harusnya patuh terhadap perintahNya malah melanggar aturan yang sudah digariskan. 

Longsor/Doc Fathur Rozaq
Longsor/Doc Fathur Rozaq
Jelas banyak kerugian bila terkena bencana bagi manusia, tergantung besar kecilnya kerusakan yang ditimbulkan. Apakah menimbulkan korban manusia atau hanya kerusakan fisik saja, namun kerugian akan semakin banyak, manakala bencana yang ditimbulkan karena banjir dan gempa bumi. Oleh karena itu mari kita harus selalu ramah terhadap alam yang ada, termasuk melaksanakan perintahnya dan bukan merusaknya atau melanggar syariat dan aturan yang sudah ditetapkan dalamAlquran dan hadits, termasuk ijma dan qiyas. 

Gerusan sungai akibat debit air naik juga membikin permukaan tanah semakin tergerus akibatnya muncul longsoran, jika ini dibiarkan saja tidak dibenahi, maka dalam kurun waktu singkat akan beresiko untuk bocornya tanggul, akibatnya air mudah masuk ke tanggul yang jebol tersebut. 

Aliran sungai juga bisa meluas bahkan kalai keseringan longsor maka harus ada penyoderan sungai tersebut, dengan tujuan agar aliran sungai tidak semakin menggerus permukaan bantaran sungai, contoh yang kelihatan adalah daerah aliran sungai cisanggarung losari jawa tengah, dulu sebelum ada pemindahan aliran sungai ke lokasi bojongsari, aliran sungai ini begitu deras, sering menimbulkan banjir, namun setelah aliran sungai dibuat baru akhirnya bisa teratasi dengan baik, walaupun sekarang juga masih menunai masalah terkait status tanah warga yang dulu jadi kali berubah jadi sawah dan tanah sawah warga yang sekarang berubah jadi aliran sungai. 

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun