Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bappenas RI Kunjungi Brebes Terkait Penanganan ATS

20 Desember 2017   17:55 Diperbarui: 20 Desember 2017   18:16 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana FGD Bersama Bappenas di Aula Baperlitbangda - Foto Her

Brebes - Direktur Pendidikan dan Agama Kementrian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Dr. Hadiat, MA beserta tim berkunjung ke Pemerintah Kabupaten Brebes, pasalnya Brebes telah dianggap berhasil dalam upaya pengembalian Anak Kembali Bersekolah. Pihaknya ingin melihat langsung pelaksanaan dan dukungan kebijakan serta komitmen Pemerintah Kabupaten Brebes dalam menggerakan masyarakatnya upaya bergerak dalam wadah Gerakan Kembali Bersekolah.

" Pemerintah RI mau mengambil beberapa contoh model Kabupaten Kota yang telah melaksanakan intervensi Pengembambalian Anak ke Sekolah, seperti Kabupaten Mamuju di Sulawesi Barat, dan Kabupaten Brebes di Provinsi Jawa Tengah, lewat pengalaman Kabupaten ini, diharapkan nantinya bisa memperkuat perencanaan kebijakan ditingkat nasional dalam penyelesaian ATS di Seluruh Tanah Air.

"Bappenas sangat apresiasi terhadap komitmen pemkab Brebes dalam penanganan ATAS. Di kabupaten ini semua elemen terlibat dan sungguh-sungguh dari level kabupaten sampai level desa. Pelibatan komunitas masyarakat juga sangat Berdampak pada keberhasilan program," Imbunya saat memaparkan agenda selama dua hari (20-21/12/2017). Hadir perwakilan dari Baperlitbangda (Pemsosbud), Dindikpora, Bappenas Pusat, BPS, Nasiyatul Asiyah, Kemenag, Dewan Pendidikan,  FMPP, GNOTA, PGRI, Jurnalis Warga.

Sementara itu, Kabid Pemsosbud Baperlitbangda Kabupaten Brebes Khairul Abidin mengatakan, Kabupaten Brebes terus berbenah dalam mengupayakan pengembalian Anak Tidak Sekolah (ATS) ke sekolah. Data yang kita pakai bersumber dari pendataan Sistem Informasi Berbasis Masyarakat (SIPBM) dan pendataan dari  Kecamatan yang belum mempunyai data SIPBM. Perlu ada keterlibatan dalam pemecahan ATS ini,  karena masalah ATS bukan hanya masalah pemerintah tapi juga masalah bersama. 

" Bupati Brebes telah menandatangani Peraturan Bupati tentang Rintisan Pendidikan Dua Belas Tahun, momentum payung hukum ini dijadikan sebagai aturan bagi pelaksanaan Gerakan Kembali Bersekolah, dan Pemkab Brebes sudah mengalokasikan anggaran lewat dana APBD Kabupaten tahun 2018 lewat SKPD Dindikpora sebesar Rp 5.7 Milyar yang nantinya diberikan kepada penerima sasaran yakni anak yang dikembalikan ke sekolah, adapun biaya tersebut untuk bisa mengentaskan anak sebanyak 13.000 anak di tahun 2018," ungkapnnya. Rabu (20/12/2017).

Lanjut Khaerul, untuk pagu yang ditetapkan dalam peraturan bupati yakni, SD/MI besarnya minimal Rp 300 ribu, SMP/MTs sebesar Rp.500 ribu, dan SMA/MA/SMK Sebesar Rp. 750 ribu. Dana stimulan ini diperuntukan berupa seragam sekolah. " Bupati Brebes Meminta agar ada kontribusi tiap desa minimal 10 anak yang dikembalikan ke sekolah,"imbuhnya.

Selanjutnya, Ketua Forum Peduli Masyarakat Pendidikan (FMPP) Kabupaten Brebes Bahrul Ulum menjelaskan tidak ada alasan sekolah untuk mengeluarkan anak dari sekolahnya,pastikan semua anak wajib sekolah dan harus bersekolah, bila ditemukan ada anak tidak sekolah, tidak lanjut, putus sekolah maka segera laporkan kepada Pemerintah Desa untuk nantinya dikembalikan ke sekolah. " Melalui Fasilitasi Gerakan Kembali Bersekolah hingga 2017 sudah mampu mengembalikan anak sebanyak 1.252 anak yang tersebar di 17 Kecamatan, disemua jenjang pendidikan, baik sekolah dasar, maupun menengah," terangnya.

Diakhir acara, tim Bappenas mengunjungi Kecamatan jatibarang, karena di Kecamatan ini paling banyak yang dikembalikan ke sekolah yakni 270 anak dari berbagai tingkatan satuan pendidikan. Mereka melakukan wawancara kepada penerima sasaran, sekolah, dan orangtua siswa. ( BU/Her)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun