Mohon tunggu...
Pemulung Kata
Pemulung Kata Mohon Tunggu... Lainnya - Secangkir kopi dan sejuta inspirasi

Pemulung Kata

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Masa Depan Manusia dan Digitalisasi

12 Mei 2022   13:43 Diperbarui: 12 Mei 2022   14:21 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi digitalisasi (DOK. SHUTTERSTOCK)

Dengan hadirnya proses digitalisasi yang sangat cepat ini, telah mengubah begitu banyak sistem komunikasi manusia. mulai dari cara berkomunikasi hingga pada cara produktivitas hidup.

Makna Eksistensi Manusia dan Persoalan Hidup di Era Digital

Manusia adalah pelaku utama hidup, tetapi sekaligus menjadi tema yang sangat menarik dan senantiasa mengandung tanya dari setiap pembahasan dalam dunia ilmu filsafat termasuk teologi di dalamnya. 

Bagaimana manusia dalam kaitan dengan eksistensi dan juga perkembagan peradaban dunia yang semakin modern dan kompleks. Dengan begitu persoalan tentang manusia menjadi semakin rumit dan kompleks berkaitan dengan eksistensinya. 

"Manusia menghadapi resiko-resiko yang tidak pernah ditemui di masa-masa sebelumnya."  Ada kemungkinan bila manusia seakan kaget dan mungkin juga panik dengan situasi-situasi yang baru. 

Manusia yang mungkin saja belum siap untuk situasi yang baru ini, dipaksa untuk mau tidak mau mesti menyesuaikan diri dengan setiap perubahan baru yang ada. Bila proses adaptasi yang kurang bahkan tidak ada, maka ada kemungkinan bahaya yang timbul adalah manusia diperbudak oleh perkembangan dunia digital dengan berbagai macam tawaran-tawaran yang menggiurkan.

Pada hakikatnya manusia adalah makluk yang kompleks dan sekaligus ambigu. Manusia juga merupakan makluk yang khas dan berbeda dari makluk hidup lainnya. Manusia lebih melebihi ciptaan yang lain. 

Manusia dapat berpikir, merasa, sedih, memiliki akal budi dan juga hati nurani. Oleh karena itu, hidup manusia adalah sebuah proses "menjadi" kepada pemenuhan hakikat dasarnya sebagai manusia itu sendiri dengan segala keunikannya. 

"Diri manusia sebagai subjek adalah jelas dalam proses identifikasi karena ia dibentuk dalam keutuhan persamaan yang dimilikinya. Proses inilah yang membentuk manusia menjadi penuh dan otonom dalam rangka menjawab pertanyaan siapakah dirinya itu."  

Manusia pada hakikatnya adalah penuh dan otonom, artinya bahwa dengan dan darinnya manusia manusia mampu untuk membuat dirinya berkembang kearah maju tanpa adanya ketergantungan.  Namun, dalam kenyataannya bahwa eksistensi manusia sendiri kadang sering menimbulkan problem. 

Ditengah perkembangan peradaban dunia dan digitalisasi yang semakin kompleks, yang di satu sisi memberi membantu kehidupan manusia, namun di lain sisi seakan menjadi tantangan terbesar bagi manusia untuk tetap eksis dalam kehidupannya sebagai makluk yang dinamis, yang terus bergerak kearah yang lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun