Mohon tunggu...
sri rejeki
sri rejeki Mohon Tunggu...

guru smp di pelosok negeri seribu jembatan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Another view of Bali...

19 Februari 2014   21:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:40 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gambar di atas adalah view salah satu pantai di Bali, saat memotretnya saya sendiri tidak mengira hasilnya akan sedramatis itu. Kata kawan yang melihat seperti di luar negeri..hehe..padahal itu saya ambil dipantai pertama yang saya temui begitu keluar dari bus yang kami tumpangi menuju pelabuhan Gilimanuk, pantai rakyat yang jarang dikunjungi oleh wisatawan...kamipun singgah ke pantai tersebut bukan bersengaja hany karena menunggu jemputan kawan yang akan kami kunjungi di Jembrana Bali, mungkin karena kameranya yang bagus ya?...hehe...Itu adalah perjalanan pertama saya ke pulau Bali, setelah dua kali gagal kesana karena pekerjaan dan rutinitas ibu rumah tangga, akhirnya di akhir tahun 2013 kemaren saya menginjakkan kaki ke pulau Dewata itu. Bersama seorang kawan yang lama menetap di Finlandia kami susuri keelokan pulau Bali. Perjalanan kami mulai dari Jembrana Bali, dari rumah kawan karib waktu kuliah di Malang dulu yang ternyata saat kami kunjungi beliau sudah menduduki jabatan aktif sebagai ketuaDPC salah satu partai yang bergambarkan bulan dan bintang, ah..beruntungnya kami menemukan beliau karena perjalanan berkeliling Bali jadi semakin mengasyikkan, kami tidak hanya menikmati pantai yang sudah biasa dikunjungi wisatawan, tapi beliau membawa kami menikmati pantai rakyat yang indah dan bersahabat. Hari pertama, kami menyusuri sisi utara pulau Bali, tujuan utamanya adalah pantai Lovina dan Bedugul, hal pertama yang kami salutkan adalah fasilitas jalan raya di Bali yang bagus dan lancar, hampir tidak ada lobang jalan di sepanjang perjalanan kami hari itu, suasana pun sangat mendukung saat itu, cerah dengan awan putih berarak. Dalam perjalanan tak sengaja kami bertemu dengan rombongan  keluarga Bali yg hendak melakukan ritual Ngaben, suasana mendadak menjadi tintrim kalo orang Jawa bilang, walaupun sepanjang jalan orang menabuh gamelan mengiringi arakan yang membawa jenazah yang akan diabenkan tetapi tetap saja suasana duka terasa menyelimuti, seluruh rombongan mengenakan  pakaian adat Bali, sungguh pemandangan yang mengesankan, di pulau Jawa jarang atau bahkan takkan kita jumpai anak-anak dan remaja yang mengenakan pakaian tradisional seperti jarik , kemben, dan kebaya, berbeda dengan di Bali disini pemuda dan pemudi biasa mengenakan pakaian tradisional mereka terutama saat beribadah...sepertinya perlu digalakkan di Jawa ya?..wondering ..hehe.. suasana "ngaben" Gamelan mengiringi arakan "Ngaben" Lokasi wisata pertama yang kami kunjungi adalah pantai lovina, pantai ini sangat teduh dan romantis. Disini pengunjung tak sebanyak di pantai kuta, mungkin pantai ini lebih bisa untuk hang out bersama keluarga, lebih nyaman rasanya. di sepanjang pantainyapun banyak pohon besar yang daunnya menjulur ke arah pantai sebagai peneduh jika kita mau bermalas-malas di pantai.saya referensikan pantai ini sebagai salah satu tempat terbaik di Bali deh. Lovina Beach... Suasana pantai Lovina dengan pohon rindang sebagai peneduh Puas melepaskan penat, kami lanjutkan perjalanan menuju Bedugul dan Kintamani, perjalanan mulai mendaki kami rasakan tetapi sekali lagi kawan kami yang ketua DPC ini sangat memahami medan jalan, sebagai putra Bali beliau mengenal betul seluk beluk pulau Bali, bersama Camrynya kami dibawa menuju tempat tertinggi di Bedugul dan Kintamani, sungguh pemandangan yang sangat luar biasa. Rasanya tak puas-puas kami membelalakkan mata kami untuk menikmati keindahan Nya. Tiba-tiba menyelinap perasaan sedih di hati..duh, dengan nikmat dari Nya seperti ini masihkah kami harus lupa untuk bersyukur? indahnya Kintamani Setelah puas menikmati indahnya bedugul dan kintamani, akhirnya kami menuju pulang ke Jembrana melalui jalan yang kami lalui tadi. Perjalanan pulangpun masih kami warnai dengan singgah di sebuah pantai yang saya lupa namanya dan sebuah tempat dimana monyet banyak berkeliaran tapi sangat bersahabat, hanya sayang sekali lagi saya lupa nama tempatnya..maaf. sang monyet bersahabat dengan pemotretnya anak-anak Bali menikmati pantainya.. Sepertinya pengalaman di hari pertama kami sangatlah mengesankan, meski badan penat seharian di jalan tapi terbayar dengan banyaknya tempat indah yang kami kunjungi..malam itu saya mimpi indah..terimakasih Tuhan. Hari kedua, sengaja kami merencanakan perjalanan kami kali ini dengan sepeda motor saja menyusuri selatan pulau Bali, sang ketua DPC kawan kami agaknya sibuk dengan persiapan Pilkada yang tak lama lagi digelar, semoga lancar dan mendapat amanah rakyat Jembrana mengingat beliau orangnya memang amanah dengan tugasnya sebagai insan kamil..hehe.. Sebenarnya, kawan saya yang lama menetap di Finlandia ini sudah lebih dari sepuluh tahun tidak pernah berkendaraan motor roda dua, di Finlandia yang teratur kehidupannya itu konon beliau selalu menggunakan jasa angkutan umum. Tapi demi memuaskan keinginan menikmati keindahan alam pulau Bali, kamipun memberanikan diri sepedaan keliling bali via jalur selatan, tujuan kami hari ini adalah Tanah Lot dan sunset di pantai Kuta. Sebelumnya kami menyempatkan diri menikmati pantai pelabuhan rakyat yang dijadikan pusat kulakan ikan di Jembrana..another view of Bali.. suasana pelabuhan rakyat Setelah menikmati nasi kuning yang menggugah selera, perjalananpun kami mulai. Sepanjang perjalanan ke Tanah Lot kami banyak menjumpai areal persawahan yang terkenal dengan istilah teras siring, bagaikan kue lapis..hehe..sejuk mata kami memandang Akhirnya sampai juga kami ke Tanah Lot setelah perjalanan kurang lebih tiga jam dari Jembrana, sejenak kami lupa kalau di Bali..rasanya seperti di suatu tempat yang lain suasananya, mungkin dikarenakan banyak wisatawan manca negara ya?..ndeso ah. Tanah Lot akhirnya..terasa bak "Beli" dari Bali..hehe Puas menghabiskan siang di Tanah Lot, akhirnya kami beranjak menuju pantai Kuta untuk menikmati sunsetnya yang indah, kata kawan saya dulu beliau kesini wisatawannya rata-rata dari manca negara, tapi kini sudah banyak wisatawan lokal yang mendominasi pantai Kuta, saya bilang itu artinya perekonomian negara kita sudah mulai beranjak bagus...hehe sunset di pantai Kuta Akhirnya, setelah menikmati indahnya suasana saat matahari masuk dalam peraduannya kami pun memutuskan untuk kembali ke Jembrana lagi..sungguh dua hari di pulau Bali sangat memanjakan mata dan batin kami bahwa semua keindahan adalah berasal dari Allah dan sepatutnyalah kita mensyukuri dengan menjaga dan merawat kelestariannya..save the nature..go green.. Keesokan harinya kami menuju ke pulau Jawa, setelah sebelumnya menikmati pedas dan nikmatnya bebek betutu..thanks untuk semua yang membuat saya merasakan indah dan nikmat...another view of Bali..semoga masih ada kesempatan lain kami kesana... pantai sekaligus hutan mangrove di Bali

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun