Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapakah yang Tidak Senang Papua Dibangun?

7 Desember 2018   19:03 Diperbarui: 8 Desember 2018   15:45 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pertanyaan seperti ini banyak muncul belakangan ini setelah terjadi penculikan dan pembunuhan 31 orang pekerja jembatan di Nduga dan juga dalam kaitannya dengan gerakan 1 Desember sebagian mahasiwa Papua di berbagai kota. 

Jawaban pertanyaan ini sebenarnya bukan lagi rahasia atau masih gelap. Tetapi masih banyak yang belum tahu atau belum mengerti, masih butuh banyak penjelasan dan PENCERAHAN keseluruh negara dunia karena masih terkena pengaruh brain washing dan mind control yang sudah ratusan tahun itu.

Jawabannya ada dalam KONTRADIKSI UTAMA DUNIA sekarang ini. Kelompok NWO yang mau menguasai dan menyerakahi negara-negara  lain terutama yang kaya SDA. 

" They've used their secret fraternity to retain their global power into the fewest hands. And their lust for Third World exploitation, theft and violence is so insatiable that any foreign national leader who actually attempts to practice democratic principles directly benefiting and uplifting their native population is simply not tolerated and through the globalists' secret private army the CIA that answers to no one in government, that leader is quickly assassinated and/or overthrown."

lihat 

Divide and Conquer: The Globalist Pathway to New World Order ...

 https://www.globalresearch.ca/...globalist...world...a.../5483935

Persoalan rakyat-rakyat dunia sekarang ialah soal PENCERAHAN tentang Kontradiksi Utama ini, supaya secepat mungkin rakyat-rakyat dunia memahami betul kontradiksi penyebab semua huru-hara maupun perang di dunia. Kalau mayoritas penduduk dunia sudah memahami soal ini, dunia akan berubah jadi baru sama sekali. Artinya kemenangan dipihak rakyat agaknya memang tidak terelakkan, karena pembelajaran dan pencerahan soal ini sudah tidak bisa ditutupi lagi dengan adanya internet dimana aliran informasi dan pengetahuan dari semua dan untuk semua  (termasuk ahli-ahli dunia) tidak bisa lagi ditutupi.

Selama ratusan tahun informasi dan pengetahuan ini tidak ada yang tahu, itulah juga akibat mind control dan brain washing menina bobokkan publik dunia. Dan media 'pencerahan' yang ada selama ini hanyalah MSM milik neolib/NWO itu sendiri, atau didominasi oleh mereka, sehingga bisa memutar balik persoalan, mengaburkan, menutupi yang penting dsb sehingga sampai abad 21 baru sedikit yang memahami persoalan utama itu.

Banyak juga sekarang ini yang belum yakin sepenuhnya bahwa kemenangan akan berada dipihak rakyat atau nation-nation dunia, dan membayangkan total kemenangan bagi NWO, karena melihat kekuatan dan pengaruh NWO ini memang masih sangat kuat terutama kekuatan finans dan ekonominya (ingat Fed bank). Contoh kekuatan dan pengaruhnya masih banyak, di Papua barusan saja (1/12-2018) dimana 31 pekerja pembangunan jembatan diciduk oleh KKB dan dibunuh. 

Bersamaan dengan itu juga gerakan serentak mahasiswa Papua seluruh negeri. Ingat di Papua berkuasa Freeport milik neolib/NWO. Dan secara hukum menurut prof Mahfud (keterangannya di ILC) Freeport tidak bisa kembali ke tangan RI akibat penandatanganan dokumen perjanjian oleh biang skandal Ginanjar Kartasasmita menteri Soeharto ketika itu. Selain itu juga banyak gerakan dan langkah-langkah lainnya dari NWO ini, seperti gerakan HTI, 411, 212, ratusan ribu akun Saracen, MCA, ISIS, Libya Kadaffi, perang Yeman dll.

Kalau NWO menang dalam pertarungan terakhir ini, menang dalam pertarungannya dengan semua nation-nation dunia, memang nasib kemanusiaan sudah selesai. Perbudakan dan penindasan kejam untuk selama-lamanya, TYRANI NWO menguasai kemanusiaan. Tidak ada jalan kembali bagi kemanusiaan.  Kebebasan perorangan berubah jadi kebebasan dalam partai komunis atau seperti dinegara komunis. NWO=komunisme. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun