Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pecah Belah, Kuasai, Ambil Duitnya

10 Oktober 2017   01:52 Diperbarui: 10 Oktober 2017   02:22 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terpilihnya Trump sebagai presiden nasionalist negara adi daya AS, dan nasionalis Jokowi di Indonesia, pembangkangan presiden nasionalis Duterte terhadap 'penjaga hak azasi manusia' dengan menghabisi riwayat narkoba (salah satu alat besar neolib, selain korupsi dan terorisme) di Filipina, dan adanya Putin sebagai penjaga kepentingan nasional Rusia, merupakan faktor-faktor dasar pertama didunia dalam mengakhiri riwayat world hegemony neolib internasional, termasuk didalamnya para bankir dan rentenir internasional itu. Putin walaupun masih ada 'sifat lamanya' peninggalan tradisi kediktatoran komunis dulu, tetapi dia bukan lagi komunis, tetapi nasionalis.

Ada persamaan Putin dengan Trump dalam hal politik kenasionalan ini, karena itu secara hakiki, sangat susah untuk mengadu domba Trump dengan Putin, dibandingkan dengan mengadu domba Trump dengan Kim Korut. Hal terakhir ini (Kim-Trump) telah menghasilkan duit banyak bagi perusahaan senjata neolib, karena duit pajak rakyat AS harus dikerahkan bikin senjata baru pertahanan nuklir dari serangan bayangan nuklir Kim, begitu juga pajak lebih besar rakyat Korsel bayar persenjataan canggih yang dikirimkan terakhir ke Korsel demi mengawasi ancaman keluarga atau saudara sepupunya dari utara.

Dalam permainan nuklir kali ini berlaku juga permainan 'the dung of the devil',duit, duit, duit . . . duitnya dari pajak rakyat yang bekerja keras. Bagi rakyat AS untuk bikin senjata baru dan bagi rakyat Korsel beli senjata canggih baru dari fabrik senjata canggih neolib itu. Bukan main besar untungnya. Caranya kali ini memang sangat elegant, cantik, halus dan mulus, akal bulus.

Ayo rakyat Syria dan Irak jadikan semua kontradiksi yang kompleks itu sebagai pelajaran dan cepat menyimpulkan. Indonesia bisa dikatakan sudah bisa menyimpulkan komplikasi sengketa dan kudeta 1965 dengan semua "the dung of devil"-nya yang telah pernah bikin perpecahan dan kematian besar yang tidak wajar dikalangan rakyat dan pemimpin negeri  Indonesia yang kita sangat cintai itu. Semoga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun