Mohon tunggu...
M U Ginting
M U Ginting Mohon Tunggu... -

penggemar dan pembaca Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Aidit and Sjam Did Walk Into The Trap"

7 Oktober 2017   02:33 Diperbarui: 7 Oktober 2017   03:30 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dan itulah 'trap' yang mungkin terbesar di Asia pada masa perang dingin dalam soal meruntuhkan suatu kekuasaan besar anti-imperialis di negeri besar dan strategis di Asia Tenggara, Indonesia. Trap satu ini telah merupakan percikan apa kecil yang telah mengubah Indonesia jadi negara pro barat dan selama 3 dekade dikeruk miliaran dan triliunan dolar dari SDAnya tanpa suara seperti Freeport Papua disamping harus bantai 3 juta orang yang anti-nekolim (neokolonialisme dan imperialisme) dikalangan penduduk dan rakyat Indonesia.

Duit, duit, power, power . . . siasat dan strategi Greed and Power neolib internasional demi world hegemonynya. Soal duit ini memang dimengerti belakangan ini saja, dan sudah menjadi terang benderang, tetapi tidak ada pemahaman sejelas itu ketika kudeta terjadi. Ini juga sebagai bukti mengapa perusahaana besar neolib Freeport bisa mengeruk duit miliaran atau triliunan dolar tanpa suara selama setengah abad.

Apa yang telah berhasil ditulis dengan sukses oleh John Roosa di bukunya dengan analisa ilmiah dengan bukti-buktu tepercaya merupakan karya penting dan sangat bermanfaat bagi pencerahan publik dunia soal peristiwa apa yang terjadi dan yang telah bikin perubahan besar untuk selama-lamanya dilihat dari perubahan dan perkembangan politik negeri Indonesia yang kaya SDA setelah kudeta itu. Dari segi lain semakin terlihat juga bahwa kegiatan dari pihak neolib Greed and Power untuk menyangkal atau menulis bantahan argumentatif atas tuduhan kudeta jahat yang mereka sudah lakukan dibanyak negeri dunia, bantahan dengan argumentasinya terlihat sudah semakin layu. 

Tetapi yang dilakukan ialah meningkatkan usaha pecah belah atau divide and conquer seperti terjadi di Indonesia belakangan ini dengan menggiatkan gerakan 411,212, film G30SPKI dsb, dan dengan bantuan fake news atau hoax yang disebarkan sangat luas dengan menggunakan media sosial seperti Saracen. Kalau dengan memanfaatkan MSM (main stream media) di Indonesia tidak begitu laku. Karena itu dimanfaatkan media sosial, pakai biaya banyak tentu.

Fenomena semakin layunya argumentasi menyanggah tuduhan-tuduhan kejahatan yang dibikin neolib/ deep state sangat drastis berkurang. Ini sebab utamanya ialah bangkitnya gelombang besar perlawanan atas neolib deep state terutama dalam soal fake newsnya dan hoaxnya yang semakin luas dibelejeti dan ditelanjangi publik dunia yang sangat luas. Fake news yang jelas disiarkan oleh MSM neolib (main stream media) yang juga disebut oleh Trump sebagai 'the enemy of American people'. 

Terlihat terakhir di AS fake news soal keterlibatan Rusia dalam pilpres Trump semakin terisolasi dan tak mempan lagi karena semaraknya bantahan publik dunia yang sangat luas dengan argumentasi masuk akal sehingga bikin neolib MSM pusing kepala dan kalap dan bahkan terakhir mengusahakan usul UU soal kontrol atas internet supaya bisa mengontrol apa yang ditulis oleh publik, karena orang banyak inilah yang telah bikin perubahan dunia terutama dalam tingkat kesedarannya menentang neolib internasional atau deep state, menentang fake news dan hoaxnya.

Berkaitan dengan partisiasi publik dunia ini yang mengakibatkn munculnya gerakan massiv fake news dan hoax dari pihak deep state, Snowden baru-baru ini bilang:

"The problem of fake news isn't solved by hoping for a referee, but rather because we as citizens, we as users of these services, help each other. We talk and we share and we point out what is fake. We point out what is true. The answer to bad speech is not censorship, the answer to bad speech is more speech. We have to exercise and spread the idea that critical thinking matters, now more than ever, given the fact that lies seem to be getting more popular."

Snowden terlihat semakin matang dan luas dalam menganalisa perkembangan dan perubahan berdasarkan pengalamannya yang mantap dibidang 'pekerjaan rahasia'. Betul sekali memang, bahwa apa yang fake atau hoax paling efektif dilawan bukan dengan sensor atau 'rahasia' tetapi dengan keterbukaan, lebih banyak ngomongkan, membelejeti dan menelanjangi kebohongan, dan sumbernya. Kalau taktik Saracen bikin fake news dengan memakai 800.000 akun internet, publik harus pakai 1 juta atau 100 juta akun untuk membelejeti kebohongan itu. 

Neolib deep state terbukti harus mengeluarkan biaya besar bikin Saracen dengan 800 000 akunnya. Tetapi publik yang ratusan juta bisa bikin masing-masing tanpa biaya yang berarti. Karena itu juga belakangan deep state AS mau usulkan uu sensor internet itu dan bahkan menginginkan FBI bisa masuk ke semua komputer masyarakat di AS dan dunia, karena takut dan kalap kalau publik dunia yang luas berpartisipasi membelejeti fake news dan hoax yang mereka anggap sebagai senjata terakhir dalam cita-citanya menghegemony dunia. Dengan partisipasi publik yang luas atau more speech kata Snowden, sekarang bagi neolib deep state semakin kewalahan melawan kejujuran dan keadilan yang diperjuangkan oleh publik dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun