Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Belum Mampir ke Kedai Kopi, Serasa Belum ke Belitung Timur

25 Mei 2020   04:04 Diperbarui: 25 Mei 2020   04:41 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kong Djie Coffee kedai kopi legendaris di Belitung Timur. (foto: dok. pribadi)

Di Kabupaten Belitung Timur sulit ditemukan kebun kopi. Cuma uniknya, kopi Belitung Timur sangat terkenal. Bahkan kedai kopi dengan mudah ditemukan wilayah tersebut. Kenikmatan kopi Belitung Timur pun sampai dikenal sejumlah wisatawan nusantara.

Jadi kalau belum mampir ke kedai kopi, serasa belum berkunjung ke Belitung Timur. Jangan kaget juga jika semua kedai kopi yang ditemui berlabel Kong Djie Coffee. Kedai kopi tersebut sangat legendaris. Pemiliknya sudah mengelola kedai kopi tersebut sejak tahun 1943.

Saat ini, kedai Kong Djie Coffee sudah tersebar ke beberapa wilayah. Kondisi tersebut membuat Kabupaten Belitung Timur mendapat julukan Kota 1001 kedai kopi. Walau jumlahnya terus bertambah banyak, namun semua kedai Kong Djie Coffee tidak pernah sepi. Pengunjung, utamanya masyarakat setempat bisa dikatakan menggilai kopi.

Wisatawan dari luar Pulau Belitung, setelah diajak berkeling menikmati sejumlah pantai yang indah dan melongok danau kaolin, pasti akan digiring untuk mencicipi kopi belitung di kedai Kong Djie Coffee. Setelah mencicipi kopi di sana, pasti akan merasa ketagihan.

Seorang pemandu wisata, Supriyadi mengatakan, wisatawan dari luar Pulau Belitung, sering menanyakan bagaimana rasa kopi di kedai Kong Djie Coffee. Mereka selalu penasaran, karena sebelumnya mungkin pernah mendengar dari rekan-rekannya akan kenikmatan kopi di kedai Kong Djie Coffee.

Menurut Supriyadi, biji kopi yang dipakai sebenarnya tidak hasil tanam di Belitung. Semuanya didatangkan dari Jawa atau Lampung. Namun yang membikin kopi Belitung jadi terkenal, karena pengolahannya merupakan racikan kopi Robusta dan Arabika.

Jadi dua jenis kopi itu dicampur. Hasilnya, memberikan sensasi rasa yang berbeda. Kopi yang dihidangkan di kedai Kong Djie Coffee juga tanpa ampas. Bagi penikmat kopi sejati, mungkin itu sudah hafal. Rasanya juga cenderung pahit. Namun, karena kopinya asli tanpa campuran, maka akan aman di lambung saat dikonsumsi.

Wisatawan pasti penasaran dengan kopi di kedai Kong Djie Coffee. (foto: dok. Kemenpar)
Wisatawan pasti penasaran dengan kopi di kedai Kong Djie Coffee. (foto: dok. Kemenpar)

Bagi penggemar kopi pemula, sebenarnya ada tawaran lain. Biar tidak terasa pahit, maka suguhan kopi dicampur dengan susu kental. Rasa pahitnya akan berkurang karena ada manis susu. Belakangan, justru suguhan kopi campur susu itu, justru banyak penggemarnya.

Sebagian besar wisatawan memilih pesanan kopi campur susu. Berbeda dengan masyarakat lokal yang tetap menyeruput kopi original dengan rasa pahit. Keramaian pengunjung di kedai Kong Djie Coffee pun seperti tidak mengenal waktu.

Sejak pagi hari, masyarakat setempat sudah banyak yang nongkrong di kedai Kong Djie Coffee. Mereka beralasan, pagi hari justru merupakan waktu yang pas untuk menyeruput kopi. Namun, kenyataannya bukan pagi hari saja kedai Kong Djie Coffee ramai dengan pengunjung. Hingga larut malam pun masih banyak yang nongkrong di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun