Ramadan dia memutuskan untuk tetap melaksanakan ibadah puasa.
Marcella lagi hamil muda. Usia kandungannya baru masuk dua bulan. Jadi pas BulanFandi, selaku suaminya mendukung keputusan Marcella. Tapi itu juga tidak memaksa, kalau Marcella mengalami gejala yang mengkhawatirkan, ibadah puasa bisa dibatalkan.
Seminggu melaksanakan puasa, Marcella lancar-lancar saja. Namun hari-hari berikutnya Marcella sering mengeluh. Fandi pun turut prihatin. Dia merasa tak tega melihat istrinya seperti menahan rasa sakit.
Menjelang salat Ashar pukul 15.00, akhirnya Marcella curhat ke suaminya.
Marcella: Pah, puasa Mamah hari ini kayanya tidak tuntas.
Fandi: Kenapa, nggak kuat ya, sakit?
Marcella: Iya, Pah, perut Mamah seperti melilit.
Fandi: Padahal tanggung, jadwal buka puasa sebentar lagi.
Marcella: Cuma Mamah sudah tidak kuat, ada rasa sakit. Mamah mau buka puasa saja ya.
Fandi: Padahal Maghrib sebentar lagi. Ya sudah, Mamah pergi ke dokter Hidayat saja ya.
Marcella: Papah bagaimana sih, Mamah nggak kuat puasa malah disuruh ke dokter kandungan.