Saya hobi jalan kaki. Memang agak aneh. Untuk beberapa keperluan yang dekat-dekat saya selalu jalan kaki. Kadang saya iseng, membawa istri atau anak untuk jalan kaki, dalam jarak yang lumayan jauh.
Hobi jalan kaki saya ini, kadang menyulut komentar negatif. Asli, banyak tetangga atau teman kerja, menyebut saya pelit. Tidak mau mengeluarkan modal/uang yang tidak seberapa.
Saya juga kadang berpikir begitu. Kenapa sih tidak pakai kendaraan saja. Mobil ada, motor punya. Kalau malas bisa pakai angkutan kota, bus kota atau sekarang lagi musim kendaraan online.
Cuma kalau sudah pengen jalan kaki, keinginan saya itu tidak bisa dicegah. Ngeloyor begitu saja. Mungkin hobi jalan kaki saya ini, turunan dari almarhum ayah. Dulu ayah saya pernah bercerita, saat mudanya pernah melakoni jalan kaki dari Bandung ke Garut.
Wow sekali. Saya kagum tapi sedikit tidak percaya. Tapi sekarang saya berpikir, ucapan almarhum bapak saya mungkin ada benarnya.
Owh ya, kehidupan saya tidak jauh dari Cirebon dan Bandung. Maka pengalaman jalan kaki saya pun lebih banyak dilakukan di kedua kota itu. Walau saya sempat juga menjajal jalan kaki di kota-kota lainnya.
Pengalaman jalan kaki pertama saya yang cukup jauh jaraknya terjadi waktu saya masih sekolah kelas enam SD. Saya masih ingat waktu itu diajak almarhum ayah dari kawasan Cicadas hingga ke Bunderan Cibeureum Kota Bandung.
Jalan yang disusuri memang kelihatannya lurus, tidak perlu belok dari Cicadas pasti sampai ke Bunderan Cibeurreum. Sekarang saya cek di Google ternyata jarak dari Cicadas ke Bunderan Cibeureum via Jalan Sudirman mencapai 9,5 kilometer.
Dari situlah saya merasa punya kemampuan untuk jalan kaki dengan jarak jauh. Kemudian saya lama dibesarkan di Kota Cirebon.
Masuk sekolah waktu di jenjang SMP, saya terbiasa jalan kaki dari kawawan Kebon Kelapa hingga Keraton Kanoman. Menurut ukuran Google ternyata jarak yang ditempuh saya, 2,4 kilometer.