Mohon tunggu...
Pecandu Sastra
Pecandu Sastra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis dan Penulis

Freelance || Writer || Reading || Cofee || Sampaikanlah Kebenaran Dengan Pemahaman Orang Banyak || Manjadda wa Jada || E-Mail: pecandusastra96@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Gigih: Teman Berjuang Menggapai Impian!

30 Januari 2023   23:43 Diperbarui: 30 Januari 2023   23:55 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Gigih karya Diday Tea. Foto oleh Pecandu Sastra/Dok.Pribadi/2023.ist

“Kenapa belum sukses?” Ada kalanya pertanyaan itu berkelebat di benak orang-orang yang masih juga berkutat dalam sebuah proses panjang menuju sukses. Tidak jarang, kita mendengar kisah sukses orang lain yang perjalanannya terkesan lebih mulus dibandingkan kita. Lantas, kenapa kita sendiri sulit mencapai sukses? Apa saja yang belum kita lakukan dengan benar? Apakah impian kita terlalu muluk? Sering kali, ada hal-hal yang kita maknai dengan keliru atau lupa kita terapkan sehingga menghambat kesuksesan. Kita lupa bahwa dunia memiliki aturan mainnya sendiri sehingga kita harus mempersenjatai diri jika ingin berhasil.

Buku ini dipersembahkan untukmu yang sedang berjuang, untuk mengingatkanmu pada hal-hal yang mungkin lupa kamu terapkan

Kegigihan ialah energi positif guna membangkitkan diri  untuk mencapai target yang ingin diraih. Penulis memberikan perspektif baru dalam memaknai gigih. Mereka yang memiliki sifat gigih akan mampu terus melaju meski diterpa badai. Saat kita mampu mengenyahkan godaan untuk menyerah setelah terjatuh, itulah kegigihan. Tanpa kegigihan, kemampuan kita untuk tumbuh  dan berkembang sebagai pribadi akan sangat terbatas, begitu pula tingkat kesuksesan dan kebahagiaan yang dapat kita raih.

Kegigihan adalah bentuk syukur. Rasa syukur memiliki banyak bentuk, salah satunya adalah gigih berupaya. Gigih mencapai impian berarti kita bersyukur atas waktu, kemampuan kesempatan, termasuk inspirasi yang telah dianugerahkan kepada kita.


Sebuah kesuksesan dijembatani oleh kebiasaan positif. Kebiasaan itu dibentuk oleh konsistensi. Konsistensi adalah komitmen yang kita buat untuk diri kita sendiri dan orang lain. Jika kita konsisten, itu artinya kita selalu menunjukkan perilaku yang sama terhadap sesuatu. Kita memiliki kualitas atau sikap yang sama terhadap orang lain atau tujuan. Ada beberapa hal yang menjadi penghalang kesuksesan yaitu merasa benar sendiri, takut gagal, terbiasa menunda, meragukan diri sendiri, tidak punya visi, tidak konsisten dan terbuai oleh zona nyaman.

Definisi sukses setiap orang berbeda, seperti ketika kita masing-masing ditanyai tentang warna favorit. Apapun definisi suksesmu, gigihlah berjuang untuk mencapainya. Untuk meraih sebuah kesuksesan setiap orang harus pandai mengatur waktunya. Cara kita memandang dan memberlakukan waktu sangat menentukan keberhasilan kita dalam mengarungi kehidupan. 

Faktor kesuksesan yang lainnya adalah adanya teman yang menumbuhkan. Teman yang baik akan membuatmu tumbuh, tidak menghambatmu. Dalam perjalanannya, meraih kesuksesan dalam hal apapun pasti akan dihadapkan dengan berbagai masalah, hambatan, dan tantangan. Menurut penulis dalam karyanya ini; "masalah datang, agar kita matang." Ketika masalah datang menerjang, seringkali yang membesarkannya adalah cara kita memandang masalah tersebut. 

"masalah datang, agar kita matang." Ketika masalah datang menerjang, seringkali yang membesarkannya adalah cara kita memandang masalah tersebut. 

Membaca buku ini menambah semangat dalam berjuang meraih impian dan cita-cita. Ditulis dengan bahasa ringan, berdasarkan pengalaman. Mudah untuk dipahami, juga dapat menjadi teman duduk (refleksi). Untuk menjadikannya bermanfaat, maka harus diulang-ulang dalam membaca, agar apa yang disampaikan dapat dipahami. Lalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Nuansa biru pada cover buku menambah suasana riang gembira dan menyenangkan. Mari tumbuh, mari menyemai dan menyelam bersama. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun