Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Indonesia Tidak Impresif, Sebuah Keberhasilan Buang Sial

9 Desember 2021   23:52 Diperbarui: 10 Desember 2021   00:20 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar akun resmi twitter @GOAL_ID

Kutukan Piala AFF bagi Timnas Indonesia bakal berakhir. Sambutlah dengan kegembiraan yang getir. Jangan takut untuk ketar-ketir demi sebuah hasil akhir yang membanggakan. 

Pertandingan awal Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 terlihat tidak menarik. Permainannya sangat mengkhawatirkan. Namun justru itu menunjukkan tanda-tanda baik. Timnas Indonesia bisa jadi juara!

Kali ini bukan soal skor kemenangan 4 : 2  Timnas Indonesia atas Timnas Kamboja. Bukan pula soal Timnas Kamboja yang beda kelas dibandingkan Timnas Indonesia. Tapi ini soal penampilan  yang tidak biasanya di dalam aura dan tradisi Timnas Indonesia pada Piala AFF.

Dahulu penampilan Timnas Indonesia selalu menawan sejak laga pertama Piala AFF. Bikin tim lawan ngeri. Sebuah timnas yang dipandang sangat Impresif sehingga mendapatkan pujian dari beberapa pemain top dunia lewat akun media sosial mereka. Namun semua itu nyatanya berakhir tragis. Gelar juara Pialas AFF tak dapat diraih walau dianggap layak dan pantas.

Penampilan permainan tim yang impresif itu telah jadi racun bagi Timnas Indonesia di Piala AFF. Bila berhadapan dengan tim yang kelasnya berada di bawah, Timnas Indonesia terlihat indah.

Namun kini pada Piala AFF 2020 Timnas Indonesia tak perlu lagi bermain Impresif. Saat tadi melawan Kamboja yang notabene tim lemah, Timnas Indonesia bermain layaknya satu kelas dengan Timnas Kamboja. Mereka bermain seperti tim kelas dua di dalam agenda akbar sepakbola ASEAN.

Secara peringkat FIFA dan ASEAN, Timnas Indonesia merupakan tim kelas dua, sama dengan Timnas Kamboja, jadi sudah klop.

Bermain tidak impresif merupakan cara buang sial. Ini metode melawan dan mengalahkan kutukan. Hal itu bisa membuat langkah Timnas Indonesia jadi ringan.

Bayangkanlah suasana tim usai laga tim saat di kamar ganti, Shint Tae-yong akan marah-marah. Emosinya meletup-letup karena malu. Para pemain tertunduk diliputi rasa malu dan geram. Pada saat itulah proses penawar racun terjadi. Kutukan dilawan, dikalahkan dan dibuang jauh.

Kemenagan adalah hal wajib diraih dalam setiap laga. Cukuplah memenangkan setiap laga walau mengkuatirkan. Maju terus,  bukan dengan tampilan Impresif.

----

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun