Ronaldo lupa, harusnya di usia senja, kalau ingin tutup karir secara gemilang, harusnya tetap dalam kilau kebintangan, bukan menjadi suram.
Masa lalu yang hebat di Klub MU tak lagi bisa menjaga kebintangannnya, karena di sana tidak ada tantangan baru. Tak ada masa depan selain uang dan kenangan.
Ibarat album gambar atau foto berisi kehebatan masa lalu, kini sudah jadul. Buram. Masa lalu cuma tempat untuk dikenang, bukan untuk meraih hal baru dan tantangan baru yang mampu menjaga kilau masa kini dan masa depan.
Situasi dan kondisi MU masa kini bukan lagi habitat yang baik bagi Ronaldo untuk menjaga kilau bintangnya. Bukan pula ekosistem yang cocok untuk memberikan akhir manis perjalanan karir sepakbolanya.Â
MU masa kini justru berpotensi menjadikan kilau Ronaldo buram. Keburaman yang tanpa disadari diciptakan Ronaldo bersama fans fanatik MU yang mabuk akan masa lalu. Mereka lupa, Ronaldo mahluk tantangan baru dan masa depan.
Saat ini klub MU dalam euforia dan kebahagiaan laksana kedatangan penyelamat yang dijanjikan waktu, setelah lama kering tropi juara. Padahal, sebelum Ronaldo bergabung kembali, materi inti pemain MU saat ini sudah mumpuni. Klub MU tidak "jelek-jelek amat" dalam mengarungi beragam laga lokal maupun internasional.Â
Dari situlah, kilau masa depan Ronaldo di akhir karirnya dikubur masa lalu. Kenangan indah masa lalu yang berubah jadi kenangan buram masa kini dan masa depan.
Mungkin ketika uang dan tantangan baru tak lagi jadi tujuan hidup, maka menikmati kenangan masa lalu menjadi sebuah nilai lebih bagi kehidupan pribadi seorang bintang.Â
Sayangnya, semua itu akan ditutup dengan kenangan buram seorang mega bintang, Ronaldo.
----
Peb04092021
Â