Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Wajib Hukumnya Indonesia Dukung Belanda pada Euro 2020

24 Juni 2021   09:27 Diperbarui: 24 Juni 2021   10:40 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar ; BolaSport.com

Memang bukan saudara, tapi Indonesia bukan orang lain bagi Belanda. Begitu juga sebaliknya. Masing-masing punya satu kisah yang sama tentang suatu masa kebersamaan, serta berbagai peningggalan sebagai tanda,  jadi modal membangun masa depan, dengan cara pandang baru.

Indonesia mengenal sepakbola pertama kali dari Belanda (Hindia Belanda) pada sebuah zaman yang bagi bangsa Indonesia di satu sisi merupakan sejarah kelam hidup dalam kolonialisme, namun di sisi lain mendapatkan banyak hal baru dan suatu pembelajaran untuk membangunkan kesadaran diri, menemukan harga diri serta membentuknya sebagai suatu bangsa besar. 

Belanda membawa sepakbola (voetbal) ke Nusantara sekitar tahun 1914. Awalnya sebagai sebuah permainan baru kelas menengah atas, para tentara di tangsi-tangsi militer. 

Orang-orang Belanda yang menyenangi voetbal butuh kawan bermain. Butuh kebersamaan di sela menjalankan kepentingan kolonialisme-nya.

Dalam perkembangannya voetbal makin dikenal rakyat biasa setelah sering diadakan atau dimainkan pada pasar malam di alun-alun berbagai tempat di nusantara, khususnya wilayah pulau Jawa. Bermula dari pasar malam inilah voetbal jadi permainan yang merakyat.

Foto jadul sepak bola Hindia Belanda. Sumber gambar viva.co.id
Foto jadul sepak bola Hindia Belanda. Sumber gambar viva.co.id
Dari kegemaran banyak orang dan komunitas bermain 'voetbal' muncullah klub-klub voetbal yang disebut Voetbal Bond


Induk organisasi sepakbola kemudian didirikan pemerintah Hindia Belanda tahun 1927 dengan nama Nederlandsch Indische Voetbal Bond (NIVB). Klub-klub sepakbola di nusantara (Indonesia) pada masa itu berdasarkan kelompok atau komunitas suku bangsa, atau wilayah bermukim. Penamaan klub masih berciri khas Belanda, karena birokrasi "Indonesia" masih dibawah pengaruh pemerintahan Hindia Belanda.

Dalam perkembangan lebih lanjut, voetbal menjadi alat politik anak bangsa setelah terbentuknya Voetbalbond Indonesia Jacatra (Persija) tahun 1925 dan  Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia (PSSI) tahun 1930.

Sepakbola sebagai alat politik, yaitu untuk membangun semangat menentang penjajahan dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme di dada pemuda-pemuda Indonesia, membangkitkan spirit perjuangan dan cinta tanah air menuju cita cita kemerdekaan.

Wiel Coerver legenda pelatih Timnas Indonesia asal Belanda, sumber gambar ; pandirfootball.com
Wiel Coerver legenda pelatih Timnas Indonesia asal Belanda, sumber gambar ; pandirfootball.com
Setelah Indonesia merdeka, pengaruh Belanda dalam sepakbola Indonesia masih sangat kuat. Tersebutlah nama  Wiel Coerver seorang mantan pemain terkenal dan pelatih sepakbola asal Belanda yang pernah melatih timnas Indonesia. Beliau membawakan dasar-dasar sepakbola modern di Indonesia. 

Beliau  terkenal dengan Metode Coerver atau The Coerver Method, yaitu teknik sepakbola yang dihasilkan dari berbagai analisis pertandingan. dari teorinya itu Wiel Coerver mendapat julukan “The Albert Einstein of Football”.

Menurut Wiel Coerver, skill sepakbola bisa dihasilKan dari pendidikan akademik yang baik, yakni secara terstruktur dari pelatihan dasar penguasaan bola sampai dengan menerapkan taktik penyerangan berkelompok. Jadi sepakbola bukan semata bakat alam. Bukan hanya berbekal talenta.

Buku dasar sepakbola karya Wiel Coerver, sumber gambar ; bukalapak.com
Buku dasar sepakbola karya Wiel Coerver, sumber gambar ; bukalapak.com
Sepakbola Indonesia pernah begitu disegani di Asia pada era tahun 60an sampai 70an. Prestasi tersebut tak lepas dari peran Wiel Coerver.

Saat ini pengaruh Belanda masih ada di persepakbolaan Indonesia. Tercatat ada 13 pemain berdarah Belanda yang berkiprah di kompetisi Liga 1. Dari jumlah tersebut ada 7 pemain yang dinaturalisasi menjadi pemain Indonesia dan pernah memperkuat Timnas Indonesia pada pertandingan Internasional. Tersebutlah nama Ezra Walian, Raphael Maitimo, Diego Michiels,Sergio van Dijk,  Stefano Lilipaly.

Ezra Walian, pemain berdarah Belanda yang dinaturalisasi mmenjadi WNI, sumber gambar ; instagram.com/ezrawalian dalam IDNtimes.com
Ezra Walian, pemain berdarah Belanda yang dinaturalisasi mmenjadi WNI, sumber gambar ; instagram.com/ezrawalian dalam IDNtimes.com
Adanya kedekatan historis merupakan salah satu sebab mereka bermain di Indonesia dan bersedia menjadi pemain nasional Indonesia. Pihak klub dan pemerintah Indonesia pun terbuka menerima mereka yang rata-rata memiliki skill dan fisik yang bagus. 

Kedekatan historis Indonesia-Belanda menjadi salah satu "Koentji" penting untuk membangun dukungan pada Timnas Belanda pada perhelatan Piala Eropa 2020 ( Euro2020). 

Pemain Timnas Belanda dalam Euro2020, sumber gambar : tribunnews.com
Pemain Timnas Belanda dalam Euro2020, sumber gambar : tribunnews.com
Selain itu, Timnas Belanda sejak dulu hingga saat ini memang tangguh dan disegani di Eropa. Jadi, tidak rugi bila memberikan dukungan kepada Timnas Belanda.

Timnas Belanda yang bertarung di EURO2020 saat ini bukan tim kaleng-kaleng.  Mereka telah membuktikannya. Bermain di grup C, mereka meraih point sempurna. Tiga tim lawan yakni ; Austria, Ukraina, dan Makedonia Utara berhasil dikalahkan.

Laksana pasukan perang, mereka memuat amunisi modern, lengkap, beserta para prajurit dengan skill tinggi, yakni pemain-pemain usia matang yang sarat pengalaman bermain di klub-klub besar dan bergengsi di Eropa, seperti ; Daley Blind (Ajax), Denzel Dumfries (PSV), Matthijs de Ligt (Juventus), Joël Veltman (Brighton), Stefan de Vrij (Inter Milan). Georginio Wijnaldum (Liverpool),Marten de Roon (Atalanta), Steven Berghuis (Feyenoord), Cody Gakpo (PSV).

Karena itulah Belanda hadir di Euro2020 untuk berprestasi, bukan cuma sebagai tim peserta biasa, yang usai babak awal segera mengepak kopernya. 

Sumber gambar ; Sports Galaxy, 28 Mey 2021, YouTube.com
Sumber gambar ; Sports Galaxy, 28 Mey 2021, YouTube.com
Jadi, siapa pun yang jadi pendukung Belanda tidak akan malu, karena permainan Belanda cermin dari tim juara. Mereka punya kans besar meraih tropi Euro 2020.

Publik pencinta sepakbola di Indonesia wajib hukumnya mendukung Timnas Belanda! 

Saya dukung Belanda agar bisa mencapai puncak final, kemudian bertemu tim kuat lainnya, yakni Italia. Ini merupakan pertarungan besar dan klasik. Sebuah final ideal Euro 2020. Mata duania akan mengarah pada final tersebut.

Saya berharap, semoga pada puncak final itu Belanda berhasil bermain sangat baik, dan kemudian Italia mengunggulinya. Tim Belanda dengan kebesarannya mempersilahkan tim Italia naik ke podium untuk menerima piala dan medali Euro2020.

---- 

peb06/2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun