Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Etos yang Membentuk Sains Modern

15 September 2019   04:57 Diperbarui: 15 September 2019   19:21 1010
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Cakeio) | Kompas.com

sumber gambar : internasional.kompas.com
sumber gambar : internasional.kompas.com
Dengan ilmu pengetahuan yang canggih dan unggul yang dimilikinya suatu kelompok manusia merebut, menguasai, bahkan menindas kelompok manusia lain yang lemah. 

Kelompok masyarakat (koorporasi-negara) membentuk sistem politik, ekonomi, hukum, dan lain-lain yang canggih untuk menguasai yang lemah tanpa disadari si lemah. Dengan ilmu pengetahuan dan sains manusia menggunakannya untuk menundukkan dan meneror manusia lainnya.

Di sisi lain, hal tersebut menimbulkan konsep-konsep berpikir atau paham yang baru, yang satu sama ada yang saling mendukung dan saling bertentangan. 

Sebagian kalangan menganggap kondisi ini sebagai chaos, yang berarti sebuah kekacauan, tidak adanya aturan atau tata tertib. Ilmu pengetahuan dan sains yang awalnya untuk membebaskan diri dari belenggu dan penindasan, dan untuk kesejahteraan hidup manusia bersama, kemudian bergeser menjadi alat untuk 'kembali' membelenggu (sekelompok) manusia lain.

"Kita sadar ndak, ya?"
"Iiiiih..sadar dong beib..."
"Sookorr ! Heu heu heu..."

Jangan lupa ngopi dulu, beib I Sumber gambar : sains.kompas.com
Jangan lupa ngopi dulu, beib I Sumber gambar : sains.kompas.com
Sekian
----
Peb15/09/2019

#Catatan : artikel ini pernah saya kirim dan dimuat di pontianakpost (grup JawaPost), diposting untuk kompasiana  dengan sejumlah perombakan agar lebih nganu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun