Rata-rata saya posting 10-15 artikel perbulan. Pada bulan Juli hanya bikin 4 artikel karena memang tidak sempat menulis. Dan wajar saja saya tidak mendapatkan K-Rewards. Mungkin unique view nya tidak mencukupi standar minimum. Tapi saya beruntung, salah satu dari 4 artikel itu memenangkan lomba Blog Competition Piala Dunia 2018, sebagai salah satu pemenang pertama, dengan hadiah Rp 3 juta rupiah dari kompasiana-Kacang Garuda.
Terlepas dari blog competition itu, hasil yang saya dapatkan dari K-Reward sangatlah berguna dan bikin saya bergairah menulis. Ada "tanda" yang saya dapatkan yakni suatu penghargaan, apresiasi, atau apalah namanya. Ini berbeda ketika belum ada K-Reward.
Satu lagi, ada satu sensasi tersendiri membaca pengumuman K-Rewards setiap bulan. Saya berdebar-debar seperti naksir cewek waktu muda dulu ; "Berapa ya nominal yang saya dapatkan bulan ini?" Â Yang namanya sensasi itu, sulit diukur karena nikmatnya bersifat kualitatif dan subyektif. Sama halnya dengan relatif nya jumlah uang bagi setiap orang. Namun yang pasti, sensasi itu sangat menyenangkan---sama halnya dengan kita suka uang.
Jadi, mbak dan mas  admin, teruskanlah K-Reward itu. Demi kegairahan menulis, kesukaan dan manfaat dari uang dalam berkompasiana. Saran saya, sempurnakan lagi sistem K-Rewards sesuai dengan kemampuan keuangan kompasiana dan keahlian Tim IT, sehingga tidak terus menerus jadi perdebatan para kompasianer. Saya sendiri tidak paham IT. Dan saya ingin program K-Rewards berjalan lancar, damai dan sejahtera tanpa ada kontroversi.
Kalau dikemudian manajemen kompasiana malu dan bosan atau tidak suka dengan jumlah nominal yang ada sekarang, lalu dengan sangat bergairah menambah nominalnya jadi lebih besar, aku sih rapopo....
----Â
peb13/12/2018