Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hati-hati dengan Tulisan "Tips Ini-Itu" di Medsos

2 Agustus 2017   12:48 Diperbarui: 3 Agustus 2017   11:37 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi; https://assets.jalantikus.com/assets/cache/1380/600/tips/2016/12/19/cara-mengetahui-berita-hoax.jpeg

Media sosial kini jadi gaya hidup sekaligus media interaksi kelompok. Hampir setiap pemilik smartphone punya grup medsos, apakah itu grup FB atau WA keluarga, grup teman sekolah/ kuliah/alumni,  grup teman kerja, grup teman asosiasi/komunitas hobi, dan lain-lain. Selain untuk bercanda, seringkali juga dipakai berbagi informasi antar anggota grup.

Seringkali ada anggota grup "yang rajin"  membagikan tulisan  berisi tips-tips tertentu untuk diketahui dan kiranya berguna bagi anggota grup tersebut, misalnya terkait kesehatan, pengobatan,  makanan, cara hidup sehat, memperbaiki barang rusak, dan lain-lain. Hal itu dilakukan si anggota grup tadi dengan  tujuan atau niat baik. Namun demikian kita harus hati-hati dengan sebaran beragam tulisan Tips yang beredar di dunia maya. Tidak semua tips terutama terkait kesehatan atau pengobatan itu benar.

Teman saya bercerita kalau dia pernah beberapa kali "iseng" bikin "Tips Hoax" terkait makanan kesehatan. Dia bukanlah seorang yang ahli dibidang terkait tulisan tips yang dia buat. Jauh panggang dari api! Namun cara dia menuliskan tips terlihat sangat ilmiah dan benar, ditambah referensi ala kadarnya yang didapqt dari "mbah Google".  Dia lakukan itu awalnya dari keisengan dan ingin tahu seberapa besar viralitas sebuah tulisan "bermanfaat" di media sosial.

Ternyata tips nya itu di-share puluhan kali dan banyak beredar di media sosial. Setelah mengetahui betapa besar efek viralitasnya, dia menjadi takut sendiri dan "bertobat". 

Hendaknya kita bisa bersikap kritis terhadap beragam tulisan "tips ini-itu" yang tampak benar dan ilmiah, sementara sumber (link/laman) tulisan tidak ada. Kebanyakan tips yang dibagikan hanya berupa copy paste (copas) dari grup medsos satu ke grup medsos lainya yang beredar secara viral. Ketika  dibagikan ke grup kita tak diketahui hasil copas yang keberapa. Lucunya, seringkali sebuah tulisan tips dibagikan berkali-kali dalam satu grup oleh anggota yang berbeda karena salah satu anggota tidak tahu bahwa tulisan "tips" itu pernah dishare ke grup tersebut beberapa waktu lalu.

Cara yang benar untuk mengetahui atau menyebarkan tips adalah melihat asal muasal Link tulisan, atau sertakan link nya dari sumber yang valid. Jangan sembarangan copas dari status atau lain atau dari medsos teman tanpa ada link yang jelas karena berarti kita juga telah menyebarkan ketidakbenaran (hoaks). Kasihan bila tips itu justru memperburuk kesehatan orang yang membaca artikel tersebut. 

Demikianlah artikel ini saya tulis dan sampaikan dengan penuh ketabahan dan sukacita, tanpa paksaan, tanpa siksaan dan tanpa menuntut balasan dari pihak manapun juga. Heu heu heu...! Semoga dalam bermedsos kita bisa lebih kritis melihat atau membagikan konten viral,  dan tetap mau berpikiran terbuka. 

Tulisan ini asli dan valid dari saya. Silahkan dicopas dengan menyertakan sumber link validnya ; kompasiana.com. Agar tidak ada dusta diantara kita. Heuheuheu...!(peb2/08/2017)

salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun