Mohon tunggu...
peacyfly
peacyfly Mohon Tunggu... jurnalis

memberikan berita terkini

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Ketua Komisi IV DPR RI Apresiasi Peran Polri dalam Ketahanan Pangan Nasional: Jadi Inspirasi Bagi Kementrian dan Lembaga Lain

10 Juli 2025   20:47 Diperbarui: 10 Juli 2025   20:47 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Divisi Humas Polri 

Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Soeharto atau yang lebih dikenal dengan sapaan Titiek Soeharto, memberikan penghormatan dan apresiasi yang tinggi terhadap langkah konkret yang diambil Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), khususnya di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam mendukung agenda besar ketahanan pangan nasional. Menurutnya, kontribusi aktif Polri dalam sektor ini merupakan wujud nyata dukungan terhadap program prioritas nasional yang tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Pernyataan tersebut disampaikan Titiek saat menghadiri kegiatan penanaman jagung kuartal III tahun 2025 yang dilaksanakan secara serentak di 36 wilayah Indonesia. Kegiatan ini mencakup areal tanam seluas 795.339,53 hektare dan menjadi bagian penting dari strategi peningkatan produksi pangan nasional. Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman serta Menteri Perhutanan Raja Juli Antoni, menandakan adanya sinergi antarlembaga dalam upaya mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Titiek menegaskan bahwa keterlibatan Polri dalam berbagai aspek pembangunan pertanian, khususnya ketahanan pangan, merupakan langkah progresif yang patut dicontoh oleh institusi negara lainnya. "Apa yang dilakukan Kapolri dan seluruh jajaran Polri bukan hanya luar biasa, tapi juga sangat menginspirasi. Mereka tak hanya menjaga keamanan, tetapi turut ambil bagian dalam menjamin ketersediaan pangan nasional," ujar Titiek.

Ia mengingatkan bahwa dalam pidato kenegaraan saat pelantikan, Presiden Prabowo Subianto dengan tegas menyampaikan target strategis untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri dalam hal pangan. Salah satu poin utama yang disampaikan presiden adalah tekad kuat untuk segera mewujudkan swasembada pangan dan menghentikan ketergantungan pada impor bahan pangan dari luar negeri.

Titiek mengungkapkan bahwa tugas berat mewujudkan swasembada pangan tidak dapat dibebankan hanya kepada Kementerian Pertanian. Diperlukan kerja sama dan partisipasi aktif dari seluruh elemen bangsa, termasuk dari institusi pertahanan dan keamanan seperti Polri. Menurutnya, keikutsertaan Polri dalam program ketahanan pangan merupakan bentuk sinergi lintas sektor yang sangat dibutuhkan di tengah berbagai tantangan global dan domestik yang mengancam ketersediaan pangan.

Ia merinci peran Polri yang telah menyentuh seluruh rantai produksi pangan, khususnya komoditas jagung. Dari pencarian dan pengelolaan lahan, distribusi benih unggul serta pupuk, pelaksanaan proses penanaman, hingga pemberian bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), semua dilakukan secara terintegrasi dan profesional. Bahkan, Polri juga memastikan adanya kepastian dalam penyerapan hasil panen petani, yang menjadi aspek krusial dalam menjaga stabilitas harga dan keberlanjutan usaha tani.

Selain aktivitas lapangan, Polri juga mengambil langkah inovatif dengan merekrut bintara berkualifikasi khusus di bidang ketahanan pangan. Inisiatif ini diperkuat dengan peluncuran aplikasi digital Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri yang dirancang untuk mempermudah pengawasan, distribusi, dan koordinasi antar wilayah. Tak hanya itu, Polri turut mengembangkan teknologi benih unggul, membangun 18 gudang pangan strategis, serta membuka akses ekspor jagung ke berbagai negara yang menjadi mitra dagang Indonesia.

Hasil nyata dari kerja keras tersebut dapat terlihat dari capaian panen jagung nasional. Dalam dua kuartal pertama tahun 2025 saja, Polri tercatat berhasil mendorong produksi lebih dari 2 juta ton jagung. Kini, melalui penanaman kuartal III dan perluasan lahan ke area perhutanan sosial, Polri kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung misi besar menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

"Jika semua pihak menunjukkan dedikasi dan kolaborasi seperti yang dilakukan Polri, saya percaya Indonesia tidak hanya mampu mencukupi kebutuhan pangannya sendiri, tetapi juga menjadi eksportir pangan terkemuka di dunia," tutur Titiek dengan optimis.

Ia menambahkan bahwa upaya Polri dalam program perhutanan sosial patut mendapatkan perhatian khusus. Di tengah keterbatasan lahan pertanian akibat urbanisasi dan alih fungsi lahan, pendekatan perhutanan sosial berbasis agroforestri menjadi solusi strategis. Sistem ini memungkinkan lahan hutan tetap produktif secara ekologis dan sekaligus dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, dan tebu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun