Mohon tunggu...
Desi Puspitasari
Desi Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/UIN Raden Mas Said Surakarta

hobi : membaca buku novel fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Termasuk ke Dalam Aliran Apakah Kamu?

7 Desember 2023   21:20 Diperbarui: 7 Desember 2023   22:03 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kalian tahu ga sih , kalian termasuk ke dalam aliran apa? Kalau kalian belum tahu, maka artikel ini akan memberi pengetahuan tentang aliran-aliran yang ada dalam ilmu kalam. Sebelum saya membahas mengenai aliran-aliran yang ada dalam ilmu kalam , saya akan memberi tahu apa itu ilmu kalam.

Apa sih ilmu kalam itu?

Ilmu kalam adalah cabang ilmu keislaman yang membahas tentang keyakinan dan doktrin-doktrin Islam. Ilmu kalam berusaha untuk memahami dan menjelaskan aqidah Islam dengan menggunakan akal dan logika. Dalam sejarah perkembangannya, ilmu kalam telah mengalami beberapa fase, mulai dari masa awal hingga masa modern. Pada masa awal, ilmu kalam berkembang sebagai upaya untuk membela aqidah Islam dari serangan-serangan yang datang dari luar. Pada masa modern, ilmu kalam lebih banyak membahas tentang konsep-konsep filosofis dan teologis yang berkaitan dengan Islam.

Dalam ilmu kalam, terdapat beberapa konsep penting seperti tauhid, sifat-sifat Allah, malaikat, nabi dan rasul, kitab suci, qadar, dan akhirat. Konsep-konsep ini dibahas dengan menggunakan metode-metode logika dan filsafat. Selain itu, ilmu kalam juga membahas tentang perbedaan pendapat di antara para ulama dalam memahami konsep-konsep tersebut.

Nah, berbagai aliran akhirnya muncul dalam ilmu kalam sebagai hasil dari perdebatan dan pemikiran ulama Muslim terkait dengan konsep-konsep teologis. Aliran aliran tersebut diantaranya adalah Khawarij, murji’ah, jabariyah, qadariyah, mu’tazilah, syiah, salafiyah, al-asyr’ariyah, dan al-maturidiyah.

Selanjutnya , saya akan memberitahukan ciri-ciri/karakteristik dan apa perbedaan yang ada antar aliran-aliran ilmu kalam.

Yang pertama, yaitu aliran Khawarij. Khawarij adalah salah satu kelompok atau aliran dalam sejarah awal Islam yang muncul sebagai hasil dari perbedaan pendapat politik dan teologis. Aliran Khawarij ini memiliki ciri ciri sebagai berikut. 1) Mereka berpendapat bahwa penyelesaian konflik melalui negosiasi adalah penghinaan terhadap hukum Tuhan, 2) Mereka berpendapat bahwa hanya Tuhan yang memiliki hak untuk menentukan hukum, 3) Mereka menyatakan kafir (murtad) terhadap sesama Muslim yang dianggap tidak mengikuti pandangan dan praktik mereka dengan benar. Lalu yang kedua, yaitu aliran murji’ah. Aliran ini muncul sebagai tanggapan terhadap konflik politik dan teologis awal dalam umat Islam. Aliran ini memiliki ciri ciri, 1) Mereka berpendapat bahwa penilaian dan hukuman akhirat sepenuhnya dalam kebijaksanaan Tuhan, dan manusia tidak memiliki kewenangan untuk menilai keyakinan atau amal perbuatan seseorang, 2) Mereka tidak setuju dengan pandangan beberapa kelompok yang mengatakan bahwa iman dapat berkurang atau bertambah, 3) Mereka mencoba untuk tetap netral dalam konflik politik dan perbedaan pendapat, 3) menolak pendekatan takfir (menyatakan kafir) terhadap sesama Muslim.

Yang ketiga , yaitu aliran jabariyah. Aliran jabariyah adalah kelompok yang meyakini bahwa segala peristiwa, termasuk perbuatan manusia, adalah hasil dari takdir dan kehendak mutlak Tuhan. Manusia dianggap tidak memiliki kebebasan atau kemampuan untuk memilih atau bertindak secara mandiri. Mereka memiliki karakteristik, 1) Beranggapan bahwa manusia tidak memiliki kebebasan mutlak untuk memilih atau bertindak, semua tindakan mereka ditentukan oleh Allah, 2) Beranggapan bahwa manusia tidak memiliki pengaruh atau kendali atas pilihan moral mereka. Selanjutnya yang keempat yaitu aliran qadariyah. Aliran qadariyah merupakan kebalikan dari aliran jabariyah, pada aliran ini mereka meyakini bahwa manusia memiliki kebebasan mutlak untuk memilih dan bertindak, dan Tuhan memberikan kebebasan ini kepada manusia. Aliran ini memiliki karakteristik, 1) berpendapat bahwa Allah memberikan manusia kebebasan untuk membuat pilihan, 2) Mempercayai adanya kemungkinan perubahan dalam takdir.

Yang kelima, yaitu aliran mu’tazilah. Aliran ini mengemukakan sejumlah prinsip teologis dan filosofis yang mencoba menggabungkan akal atau rasionalitas dengan keyakinan agama. Pada aliran ini memiliki karakteristik, 1) memegang prinsip bahwa Tuhan adalah Mutlak Adil, dan segala perintah-Nya dan larangan-Nya harus adil, 2) mempercayai bahwa seseorang yang melakukan dosa besar tetapi beriman tidak akan tinggal selamanya di Neraka dan tidak akan berada sepenuhnya di surga. Selain aliran qadariyah , aliran ini juga menentanag pendapat yang dimiliki oleh aliran jabariyah yang mengatakan bahwa manusia tidak memiliki kebebasan mutlak untuk memilih atau bertindak, semua tindakan mereka ditentukan oleh Allah. Yang keenam yaitu, aliran syi’ah. Syiah meyakini bahwa kepemimpinan spiritual dan politik dalam umat Islam seharusnya dimiliki oleh keturunan langsung Nabi Muhammad. Aliran ini memiliki karakteristik, 1) mereka merayakan peringatan peristiwa karbala dan berkabung pada hari Ashura, 2) memiliki pandangan yang lebih ekstrem terhadap takfir (menyatakan kafir) dan la'nat (mengutuk). Namun, mayoritas Syiah tidak menganut pandangan ekstrem ini.

Yang ketujuh, yaitu aliran salafiyah. Salafiyah menempatkan pentingnya pada pemahaman Islam yang murni, sesuai dengan pemahaman para sahabat Nabi Muhammad. Aliran ini memiliki karakteristik, 1) berpendapat bahwa kebenaran harus ditemukan dalam sumber-sumber utama Islam, bukan dalam tradisi atau interpretasi ulama, 2) cenderung menolak bid'ah atau inovasi dalam praktik keagamaan. Yang kedelapan, yaitu aliran al-asy’ariyah. Ash'ariyah menggabungkan akal dengan wahyu, dan mereka menekankan predestinasi, kekuasaan absolut Tuhan, dan penolakan terhadap keterbatasan manusia untuk memahami sepenuhnya hakikat Tuhan. Pada aliran ini memiliki karakteristik, 1) mengajarkan bahwa semua yang terjadi adalah berdasarkan kehendak dan ketentuan Allah, tetapi manusia memiliki kemampuan untuk membuat pilihan dan bertanggung jawab atas perbuatan.

 2) Mereka berpendapat bahwa wahyu adalah satu-satunya cara untuk memahami hakikat Allah.  Aliran ini juga menentang pendapat aliran jabariyah. Pada aliran ini mengakui kehendak bebas manusia dan penentuan Allah dalam segala hal. Yang kesembilan yaitu aliran al-maturidiyah. Al-maturidiyah menekankan bahwa akal manusia dapat digunakan untuk memahami sejumlah konsep teologis, dan mereka menyatakan bahwa sifat-sifat Tuhan tidak dapat diukur atau dibandingkan dengan sesuatu yang kita pahami dalam dunia ini. Aliran ini memiliki karakteristsik, 1) berpendapat bahwa manusia memiliki kemampuan untuk membuat pilihan, dan keputusan manusia adalah bagian dari takdir Allah, 2) Mereka berpendapat bahwa akal dapat digunakan untuk memahami kebenaran dan keadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun