Faktanya Ada 4 Agama Kristen di Dunia Ini! Cek Kebenarannya!

Mendengar kata Kristen di Indonesia, kita akan langsung tertuju pada masyarakat penganut agama Kristen Protestan. Namun sayangnya hal ini tidak sepenuhnya benar. Sebab faktanya Katolik juga adalah Kristen. Kok bisa? 

Orang-orang awam sering salah mengira. Kebanyakan mengira Kristen Protestan dan Katolik adalah satu agama namun beda aliran, semacam NU dan Muhammadiyah mungkin. Namun hal ini salah, sebab Kristen Protestan dan Katolik benar-benar agama yang berbeda. Jika boleh saya membandingkan, hal ini sama seperti Islam Sunni dan Islam Syiah. Islam Sunni dan Islam Syiah keduanya adalah agama yang berbeda, meskipun sama-sama menyebut diri sebagai Islam. Hal sama terjadi dalam agama Kristen Protestan dan Katolik, keduanya sama-sama menyebut diri mereka sebagai Kristen. 

Lengkapnya ada 4 agama Kristen di dunia ini: 

1. Kristen Katolik 

Agama ini berdiri sejak Yesus memilih Petrus sebagai pemimpin Para Rasul dan juga umat Kristen. Kristen Katolik terbagi menjadi dua ritus yaitu Katolik Roma dan Katolik Timur. 

2. Kristen Asyrian Timur

Agama ini berdiri sejak umat Kristen di Syria memisahkan diri dari Katolik karena skisma nestorian pasca Konsili Efesus.

3. Kristen Ortodoks

Kristen Ortodoks adalah sebutan untuk para penganut kristen yang berasal dari Para Rasul namun tidak mengakui Paus Roma sebagai pengganti Petrus. Kristen Ortodoks sendiri terbagi menjadi dua persekutuan besar, yaitu Ortodoks Oriental dan Ortodoks Timur. Terjadi dua skisma yang menyembabkan lahirnya agama Kristen Ortodoks, yang pertama adalah skisma khalsedon yang memisahkan Ortodoks Oriental dari Agama Katolik. Yang kedua adalah Skisma Akbar yang memisahkan Ortodoks Timur dari agama Katolik. 

4. Kristen Protestan

Agama ini lahir akibat Reformasi Protestan yang muncul sekitar tahun 1500-an. Akar dari Reformasi Protestan diantaranya adalah kemerosotan ekonomi dan pendidikan di eropa, kemerosotan moral para imam Katolik, kesalah pahaman teologi kaum reformer terhadap ajaran Katolik. Reformasi Protestan dimulai oleh Martin Luther, kemudian diikuti oleh John Calvin dan kemudian melahirkan agama Kristen Protestan yang memiliki banyak sekali aliran di dalamnya. 

Pada dasarnya baik Katolik, Asyrian, Ortodoks dan Protestan menyebut diri mereka sebagai Kristen atau Kristiani. Namun mereka tidak bisa disebut sebagai satu agama yang sama. Hal yang sama terjadi dalam agama Islam, dimana ada dua agama islam yaitu Sunni dan Syiah, masyarakat Indonesia yang hampir 95% mengangut Islam Sunni dengan segala kearifan lokalnya, akan selalu menolak menyebut penganut Islam Syiah sebagai Islam. Demikian juga sebaliknya. 

Lalu kenapa di KTP hanya tertulis Kristen dan Katolik? 

Hal ini terjadi karena pengelompokan agama yang dilakukan oleh pemerintah berjalan berdasarkan warisan dari kolonialisme Belanda. Pada zaman Hindia Belanda, masyarakat Belanda yang kebanyakan menganut Protestan menolak menyebut umat Katolik sebagai Kristen. Lalu organisasi-organisasi keagamaan Kristen Katolik mulai menggunakan nama Katolik untuk menyebut kelompok mereka. Sementara kelompok-kelompok Protestan pribumi mulai menggunakan kata Kristen untuk menyebut dirinya. 

Lalu bagaimana jika ada penganut Ortodoks ataupun Asyrian di Indonesia? Lalu KTP nya harus di tulis apa? 

Faktanya adalah agama Kristen Asyrian Timur sudah lebih dulu masuk di Indonesia sejak abad ke 7. Di bawa oleh para pedagang Persia. Bukti-bukti sejarah menemukan sebuah pemukiman Kristen di daerah Barus, Sumatra. Sedangkan agama Ortodoks sendiri juga mulai masuk di indonesia sejak tahun 1900-an. Di indonesia komunitas-komunitas Kristen non Katolik berada di bawah perlindungan BIMAS Agama Kristen, sehingga kebanyakan dari mereka akan menuliskan kolom agama dalam KTP mereka sebagai Kristen. 

Di dunia sendiri, para penganut agama Ortodoks, Asyrian dan Protestan juga tergabung dalam satu wadah organisasi besar yang menaungi mereka yaitu Persekutuan Gereja-gereja Dunia. Sedangkan Katolik sendiri tidak tergabung di dalamnya, karena Katolik meski memiliki dua ritus yang berbeda, sejak semula dan sejak awal sudah bersatu dibawah Takhta Suci Vatican, Roma.