Mohon tunggu...
Paulus Tegar Setiadi
Paulus Tegar Setiadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis untuk belajar

Menulis untuk rekreasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemuda Itu Aku

5 November 2019   21:18 Diperbarui: 5 November 2019   21:29 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bulan Oktober adalah bulan yang paling bersejarah bagi Indonesia. Dimana pada tanggal 28 Oktober kita memperingati hari sumpah pemuda. Sumpah pemuda sendiri adalah hari kebangkitan nasional untuk pertama kalinya.

Seorang Bapak pernah berkata kepada saya, bahwa masa depan bangsa ini dan masa depan dunia ada di genggaman kaum muda. Tapi, kebanyakan orang muda saat ini mengabaikan tanggung jawab itu.

Tahun ini Indonesia menjadi negara konsumtif  urutan keempat di dunia. Kegemaran anak muda yang memiliki hawa nafsu untuk membeli brand-brand ternama sangat tinggi. Karena rasa gengsi yang tinggi, maka itulah menjadi mental anak muda Indonesia saat ini.

Sebagai orang muda, seharusnya kita memunculkan semangat muda kita, selagi kita masih muda. Sungguh disayangkan, kebanyakan orang muda saat ini lebih menyukai sesuatu yang instan. Karena sesuatu yang instan inilah, anak muda zaman sekarang lebih suka berfoya-foya dan bermalas-malasan. 

Sebagai orang muda, marilah kita berjanji untuk membuat Indonesia abadi. Bagaimana caranya? Cara yang paling sederhana adalah bertanggungjawab atas apa yang  menjadi tugas

kita sebagai anak muda, yaitu memegang masa depan bangsa kita.

Sebagai anak muda sekaligus seminaris, kami  dituntut untuk bertanggungjawab. Karena masa depan gereja ada di genggaman tangan kami. Sehingga kegiatan-kegiatan di seminari benar-benar melatih rasa tanggung jawab kami.

Rasa tanggung jawab yang perlu diutamakan saat ini adalah rasa tanggung jawab untuk menjaga lingkungan sekitar. Terutama saat zaman kemajuan teknologi ini, alam semakin tidak diperhatikan. Siapa lagi kalau bukan kita yang akan menjaga alam kita kedepannya?

Mencintai lingkungan tidak perlu menggunakan cara yang rumit. Terkadang cara yang sederhana itulah yang membuat sesuatu akan berpengaruh lebih besar. Ada pepatah " Hidup itu sederhana jangan dibuat ribet". Jadi langkah pertama untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan dimulai dengan hal-hal yang kecil.

Di seminari, langkah yang kami buat untuk menjaga lingkungan adalah dengan membersihkan lingkungan seminari . Setiap pagi,   kami selalu melakukan kegiatan untuk membersihkan lingkungan seperti menyapu, membuang sampah, dan menyiram bunga-bunga. Itulah langkah kecil yang kami buat.

Akhir-akhir ini kita sering mendengar atau melihat berita tentang disintegrasi bangsa kita. faktor yang melatarbelakangi itu adalah perbedaan yang terdapat di Indonesia. Ini merupakan  tugas anak muda pada zaman Millenial. Dimana kita harus menjaga persatuan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun