Pelajaran Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 berbasis teks. Salah satu yang menjadi bahan kajian adalah teks deskripsi. Teks deskripsi merupakan teks yang menggambarkan objek secara rinci dan penggambarannya sekonkret mungkin suatu objek sehingga pembaca seakan-akan melihat, mendengar, mengalami apa yang dideskripsikan. Salah satu objek yang menarik untuk dikaji, dianalisis,  dan dijadikan sumber belajar materi  teks deskripsi adalah objek buah salak, mengapa? karena buah salak merupakan buah asli Indonesia yang sudah mendunia dan memiliki jenis yang aneka ragam.
Aneka Ragam Buah Salak Indonesia
Kita sebagai bangsa Indonesia patut berbangga memiliki aneka ragam buah-buahan. Salah satuanya adalah buah salak. Kita patut bangga karena salak merupakan salah satu buah asli Indonesia, berdampingan dengan rambutan, durian, manggis, kedondong, jambu air, dan duku. Ada banyak jenis salak di Indonesia, tetapi sebagian keburu punah sebelum sempat teridentifikasi
Hingga saat ini, ada sekitar 99,9 persen salak yang belum punya nama, tapi sudah punah. Artinya, jenis salak yang kita kenal dan kita konsumsi selama ini hanya 0,1 persen dari ribuan jenis salak yang ada di Indonesia.
Berdasarkan Daftar Varietas Hortikultura Kementerian Pertanian 2021, tercatat ada 26 jenis dan varietas salak di Indonesia. Nama- namanya mungkin sudah akrab di telinga kita, seperti salak pondoh dari Sleman Yogyakarta, salak Condet dari Jakarta, salak bali dari Bali, salak manonjaya dari Tasikmalaya, dan salak sidempuan dari Sumatra Utara.
Salak termasuk dalam family Palmae. Dengan kata lain, tanaman ini serumpun dengan kelapa, kelapa sawit, aren, palem, dan pakis. Jenis yang paling banyak ditanam di Indonesia adalah spesies Salacca zalacca. Spesies ini memiliki dua spesies, yaitu Zalacca (salak jawa) dan Amboinensis (salak ambon dan bali)
Harus Dikawinkan
Salak termasuk tanaman berumah dua (dioecus), maksudnya, bunga jantan dan betina tidak terdapat di satu pohon. Agar berbuah, keduanya harus menjalani proses penyerbukan. Serbuk sari tanaman jantan harus dipertemukan dengan putik tanaman betina. Tanaman salak  harus ada yang mengawinkan, dan harus ada yang menyerbuki. Karena  kalau tidak ada yang menyerbuki, tidak akan jadi buah.
Pengecualian berlaku untuk salak bali. Salak ini tidak perlu mengalami penyerbukan karena merupakan tanaman dengan sistem reproduksi apomictic. Artinya, tidak mengalami proses penyerbukan dan membentuk buah sendiri.
Jika salak selalu terlihat di pasar, itu karena salak berbuah tanpa mengenal musim. Di Kebun, tanaman ini tumbuh merumpun. Pada batangnya terdapat pelepah-pelepah daun yang berduri. Di beberapa varietas, duri-duri ini tumbuh dari ujung pelepah hingga pucuk.
Kulit buah salak serupa kulit ular yang bersisik, makanya orang Barat menyebutnya snake fruit. Sebetulnya, di kulit buah salak terdapat banyak duri halus di sela-sela sisiknya. Namun, kita sebagai konsumen biasanya tidak pernah melihat duri halus ini karena sudah dibersihkan dahulu oleh pedagangnya.