Manajemen hati (mood) Â merupakan kecerdasan emosional yang akan sangat menunjang pekerjaan dan belajar kita di sekolah dan tempat kerja, baik sebagai pelajar, Â pegawai ASN, pegawai swasta/karyawan, dan sebagainya. Mempelajari manajemen hati (mood) bagi kita sebagai pelajar, pegawai, dan karyawan sangatlah penting agar kita bisa mengelola perasaan sehingga bisa menjadi lebih produktif dalam belajar dan pekerjaan kita. Â Berikut beberapa kiat untuk mengatur suasana hati (mood) agar kita tidak didikte oleh mood kita sendiri.
Pertama, bersikaplah optimistis, sikap ini akan menular pada orang-orang di sekitar kita. Jadi, mulailah hari dengan senyum, walaupun kita sedang tertimpa berbagai masalah. Cobalah memandang masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda dan penuh harapan. Hal ini akan menumbuhkan inisiatif. Minimal memberikan harapan positif untuk mencoba hal-hal baru
Kedua, hilangkan  kelelahan fisik dan mental dengan melakukan olahraga, latihan relaksasi atau perilaku lain yang menunjang kesehatan. Salah satu syarat mencapai suasana hati yang bagus memang kondisi tubuh yang bugar. Aktivitas olahraga diyakini mampu melepaskan ketegangan yang dirasakan tubuh kita dan memicu kinerja otak kita. Setelah berolahraga tubuh kita biasanya menjadi lebih segar, pikiran kita pun menjadi  lebih jernih. Kita bisa mencoba olahraga ringan seperti bersepeda, jalan cepat, atau lompat tali.
Dengan kondisi tubuh dan mental yang baik, kita akan dapat melihat masalah dalam belajar dan pekerjaan kita secara lebih objektif. Serta mengembangkan pikiran-pikiran positif dengan mudah dan praktis, lewat cinta, kasih sayang, kedamaian, keberanian, komitmen, keyakinan, dan harapan. Dapatkan juga hal-hal positif itu dari bacaan, film, atau pertemuan dengan orang lain. Dengan begitu, sistem imun dalam tubuh kita akan meningkat, sirkulasi darah yang diperlukan tubuh pun menjadi lebih bagus.
Ketiga, memilih makanan yang sehat. Makanan yang kita pilih juga sangat besar kemungkinannya mempengaruhi tingkah laku dan keadaan emosi kita. Ada makanan yang justru membuat kita jadi cemas, tapi ada juga makanan yang bisa meningkatkan kualitas otak, bahkan ada juga makanan yang membuat kita jadi kecanduan.
Menurut penelitian nutrisi, antara makanan dan suasana hati (mood) memang ada hubungannya. Berikut beberapa hal penting berkaitan dengan makanan dan suasana hati (mood) antara lain: Â
a) Untuk meningkatkan energi dan vitalitas belajar dan bekerja, tubuh sedikitnya harus mengkonsumsi delapan gelas air setiap hari. Jangan menunggu sampai dahaga datang baru minum. Karena dehidrasi diyakini bisa mempengaruhi suasana hati (mood) kita . Sebaliknya, sediakan selalu air minum saat di sekolah maupun di tempat kerja. Â
b) Makanan yang mengandung gula dan pati tinggi, misalnya pada makanan kaya karbohidrat, akan meningkatkan kadar kimiawi otak, khususnya serotonin. Serotonin adalah neurotransmitter (substansi yang menyampaikan informasi antar sel ke otak) yang berhubungan dengan mood, emosi atau keinginan untuk ngemil. Dengan mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat (roti, serela, jagung) kadar serotonim akan meningkat, sehingga kita merasa lebih rileks dan tenang. Sebaliknya, makanan yang mengandung protein tinggi justru akan memberikan efek sebaliknya. Yang disebut terakhir ini akan memicu pengeluaran neurotransmitter lain, yang membuat kita berpikir dan bertindak lebih cepat, atau merasa lebih waspada dan enerjik.Â
c) Menurut penelitian, hanya dengan menghirup aroma mentol, suasana hati (mood) seseorang sudah bisa terangkat. Cobalah mengonsumsi pengangan atau permen rasa mentol.  aroma mentol itu ibarat harum tubuh bayi, wangi permen karet, serta udara pegunungan yang segar yang akan  membengkitkan diri dari kemalasan untuk belajar dan bekerja. Â
d) Jangan terlalu banyak minum kopi untuk mengusir jeleknya suasana hati (mood) saat belajar dan bekerja. Banyak orang mencoba mengusir kantuk dan lesu saat belajar dan bekerja  dengan kopi. Bahkan sebagian berpikir, mengonsumsi kopi dalam jumlah lebih banyak dari biasanya dapat mengatasi masalah yang tengah dihadapi. Namun penelitian menyebutkan, minum kopi lebih dari tiga atau empat cangkir justru bisa menurunkan energi. Minumlah kopi dalam jumlah yang wajar, misalnya cukup secangkir atau paling banyak dua cangkir. Â