Mohon tunggu...
PAUL BATHARA SINAGA
PAUL BATHARA SINAGA Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Aktif Fakultas Hukum Universitas Simalungun

Hobi: Baca buku, futsal, sepakbola. Motto saya: Merasakan hal pahitlah terlebih dahulu, agar di kemudian hari merasakan hal yang manis. Saat ini bergabung di organisasi PMKRI Cabang Pematang Siantar. Dan saat ini bergabung di organisasi PERMAHI Cabang Pematang Siantar.

Selanjutnya

Tutup

Medan

Medan Darurat Begal. Apakah Efektif Dicegah Saat Ini?

10 Juli 2023   01:59 Diperbarui: 10 Juli 2023   02:48 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh: Paul Bathara Sinaga/Dok pribadi

     

     Begal merupakan salah satu metode perampasaan milik harta pribadi dengan motif dengan cara begal memakai benda tajam mulai dari klewang, clurit, pisau, dan hingga menjatuhkan bagi si pengendaraan sepeda motor. Tetapi begal juga berdampak efek ketakutan kepada masyarakat Kota Medan yang sangat takut keluar malam karena sangat maraknya begal bulan juli saat ini. Tetapi motif pembegalan di tahun 2023 ini di Kota Medan tidak semua oknum pelaku pembegalan berniat untuk mengambil sepeda motor nya tetapi juga oknum pelaku pembegalan berniat untuk membunuh mati para si pengendara kendaraan sepeda motor sampai menggunakan senja tajam. Pemicu dari awal begal juga bisa disebabkannya karena merasa oknum merasa jago lebih kuat antar geng-geng begal supaya bagaimana si oknum tersebut membuat masyarakat Kota Medan merasa ketakutan di saat berkendara sepeda motor. Begal juga bereaksi sering lebih terjadi di malam hari yang biasanya juga mulai dari jam tinggi yakni jam 22.00 WIB lewat sampai pagi yang biasanya jam 03.00 WIB pagi. Begal juga motif oknum nya berbagai dari kalangan ada dari pemuda yang tidak mempunyai pekerjaan, ada yang masih status pelajar SMA, ada yang membuat sekumpulan geng-geng motor, dan berbagai macam jenis pelaku oknumnya. Tetapi oknum begal nya melakukan pembegalan dengan si pengendara kendaraan sepeda motor yaitu karena ingin memenuhi kurangnya kebutuhan hidup dari si oknum pelaku begal yang kini melakukannya dengan cara yang instan serba cepat untuk mendapatkan duit. dan juga bisa dari faktor lingkungan sekitar bergaul yang negatif dari si oknum pelaku begal, bisa juga karena faktor ingin memenuhi dari gaya hidup berlebihan oleh pelaku begal.

     Tetapi untuk sampai saat ini begal yang saya dengar informasi dari masyarakat Kota Medan pelakunya lebih memakan korban jiwa manusia dengan cara membunuh lalu mayatnya korban disembunyikan entah dimana sampai pada akhirnya bauk bangkai yang tercium dari masyarakat baru ketahuan ada korban jiwa dari pelaku begal. Dan juga menurut saya tidak efektif cepat sigap penanganan keamanan dari pihak kepolisian di sumut karena sudah terlalu lambatnya mengatasi dari pihak kepolisian di sumut itulah sebabnya pembegalan di sumut yakni tepatnya di Kota Medan sudah sangat maraknya begal, artinya adalah sudah sangat merajalela oleh oknum pelaku begalnya artinya si korban sudah banyak meninggal oleh pelaku oknum begalnya. Apabila semakin lama dibiarkan oleh pihak kepolisian maka semakin banyak juga pelaku begal memakan korban jiwa bagi si pengendara khusus nya di daerah Kota Medan. Maka dari itu, sudah seharusnya pihak kepolisian di sumut harus ikut turun ke lapangan untuk menjaga dan mengawasi kepada masyarakat di Kota Medan agar supaya minim atau hilangnya populasi pada pelaku oknum begal.

     Menurut saya ada 3 faktor yang harus saya tekankan untuk mengurangi maraknya tingkat begal di Kota Medan yakni:

     Pertama, dari faktor lingkungan.
Baik atau buruknya tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana orang tersebut berada  tinggalnya, pada pergaulan yang diikuti dengan peniruan juga bisa menyebabkan ke arah negatif yaitu tentang melakukan begal, karena baik atau buruknya tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan sebab apabila bergaul dengan orang yang positif maka positif lah kegiatan dilakukan jika bergaul dengan orang yang negatif maka negatif pula lah kegiatan yang dilakukan. Tetapi juga dari segi faktor lingkungan kita sebagai masyarakat kita pasti bisa melakukan hal positif bisa dilakukan dengan berdiskusi, rekreasi, dan olahraga, dll.

     Kedua, dari faktor substansi hukum
Dalam maraknya kasus pembegalan di Kota Medan diperlukannya penegakan hukum yang ketat karena sudah melemahnya substansi hukum dari pihak kepolisian di Kota Medan untuk mengatasi atau mengurangi pelaku begal dan juga dibutuhkan arahan kepada pihak dari polda khususnya di Kota Medan. Saya juga lebih meminta menekankan dan mendesak kepada pihak kapolda sumut yaitu Bapak Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak Msi untuk memerintahkan anggota bawahannya untuk turut serta ke lapangan langsung mengawasi masyarakat Kota Medan yaitu mulai dari memerintahkan annggota bawahannya tingkat polsek di berbagai setiap daerah yang dimana saya meminta kepada Bapak Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak Msi untuk membuat pos pengamanan yang dimana setiap pos ada 5 polisi untuk menjaga malam hingga pagi subuh dan membuat anggotanya 4 polisi untuk turut ke lapangan menjaga dan mengawasi di berbagai daerah untuk mengurangi para pelaku begal.
Tetapi menurut saya dari informasi berita online dan juga informasi masyarakat Kota Medan hingga sampai saat kini pihak kepolisian kurang efektif lebih ketat lagi untuk mempertegas kepada pihak pelaku begal. Menurut saya jangan fokus kepada kasus kejahatan tentang narkoba juga Pak Panca tetapi juga fokus kepada kasus kriminal yang berawal dari pelaku begal hingga menyebabkan hilangnya nyawa kematian bagi korban si pengendara sepeda motor. Saya meminta dan mendesak Bapak yaitu selaku kapolda sumut yaitu Bapak Panca Simanjuntak sembari untuk mengatasi kasusnya narkoba di sumut lebih sigap juga perintahkan tegas kepada anggota nya untuk turut ke lapangan untuk mengurangi pada pelaku begal dan menjaga masyarakat Kota Medan serta memberikan rasa nyaman, tentram, dan jauh dari korban begal.

     Ketiga, dari faktor keluarga
Faktor keluarga juga harus lebih intens kepada pendekatan kepada anak dirumah agar supaya anak juga tidak mengikuti pergaulan yang dampak negatif di lingkungan luar oleh si anak tersebut. Apabila semakin ada pendekatan yang efektif dari orangtua kepada si anak, maka si anak pun semakin akan lebih merasakan didikan dan nasihat dari orangtuanya, dan juga si anak tidak perlu dilakukan dengan cara kasar untuk menasehati tetapi cukup saja dengan menasehatinya si anak dengan cara intonasi baik dan lembut kepada si anak agar si anak juga makin lama makin sadar untuk tidak mengikuti arus kepada pergaulannya si anak tersebut, dan peran orangtua juga membatasi jam keluar untuk si anak agar tidak lama diluar kumpul bersama temannya, apabila si orangtua melakukan yang terbaik maka si pun pula melaksanakan didikan edukasi yang baik dari orangtuanya.

Penulis merupakan Mahasiswa Fakultas Hukum Usi
Dan juga bergabung di organisasi Permahi Cabang Pematang Siantar

Mohon tunggu...

Lihat Konten Medan Selengkapnya
Lihat Medan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun