Berkenaan dengan hal tersebut maka implementasi FOLU Net Sink 2030 salah satunya dilaksanakan di Provinsi Lampung.
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Lampung Nomor 32A Tahun 2012 tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Lampung, Pemerintah Provinsi Lampung telah menetapkan target penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 17,159 jt t CO2e atau sebesar 38,59 % dari total Business As Usual Provinsi Lampung Tahun 2020 sebesar 27,9 jt tCO2e dan ini berarti bahwa komitmen Pemerintah Daerah Provinsi Lampung sudah on the track dalam upaya mendukung pencapaian target penurunan emisi GRK secara Nasional.
Areal aksi mitigasi berdasarkan fungsi Kawasan dikelompokkan dalam 6 kategori untuk Provinsi Lampung yang terbesar adalah hutan produksi tetap (96.226 ha), hutan lindung (68.713), areal penggunaan lain (22.691 ha), suaka marga satwa (4.097), hutan produksi terbatas (2.424 ha) dan taman nasional (16 ha).
Oleh karena itu, untuk mencapai FOLU Net Sink 2030, semua pihak terkait perlu bekerja sama dan terlibat, termasuk pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta. Â Adapun peran masing-masing pihak antara lain :
- Pemerintah: Melakukan aksi percepatan dan implementasi langkah-langkah mitigasi domestik
- Masyarakat sipil: Mendukung visi bersama 2030
- Sektor swasta: Memberikan dukungan finansial
- Akademisi: Menjaga arah sesuai amanat konstitusi, mengawal proses sesuai kaidah ilmiah, dan memastikan target FOLU Net Sink tercapai
Salah satu yang ikut berperan dalam pencapaian target FOLU Net Sink di provinsi Lampung adalah PILI Green Network. Pusat Informasi Lingkungan Indonesia (PILI) atau PILI Green Network adalah lembaga swadaya masyarakat yang berfokus pada konservasi alam dan lingkungan. PILI Green Network memiliki beberapa tugas dan fungsi, di antaranya:
- Membangun kemitraan untuk bertukar informasi tentang perlindungan keanekaragaman hayati, tata kelola sumber daya alam, dan isu ketahanan iklim
- Menyebarkan informasi terkini dan terpercaya tentang konservasi alam
- Mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan data dan informasi
Mengembangkan program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan
Selain itu, PILI Green Network merupakan lembaga swadaya masyarakat  yang program dan kegiatannya berorientasi pada penguatan peran para pihak secara inklusif dalam upaya konservasi alam dan lingkungan.  Jaringan kelembagaannya berfokus pada kemitraan dalam membangun dan saling bertukar informasi tentang perlindungan keanekaragaman hayati dan tata Kelola sumber daya alam berkelanjutan, serta isu ketahanan iklim.
Awalnya PILI dibangun oleh sekelompok pegiat lingkungan yang aktif dalam kegiatan konservasi keanekaragaman hayati pada skala local. Â Seperti menyediakan layanan bagi organisasi lain berupa buku-buku dan publikasi, media promosi dan informasi, kampanye konservasi, serta dukungan untuk penguatan organisasi lokal yang bergerak di dunia konservasi keanekaragaman hayati dan karenanya dahulu publik lebih mengenal PILI-NGO Movement. Â Â Â
Moto PILI-Green Network  adalah dengan semangat 'A Bridge for Suistainability', PILI selalu berusaha untuk menjadi penghubung dalam terciptanya harmoni antara manusia dan alam di tengah-tengah perkembangan zaman.  Sedangkan visinya adalah memperkuat berbagai inisiatif yang bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia melalui inisiatif penyebaran pengetahuan konservasi yang tepat dan fasilitasi yang memadai.
Untuk mencapai visi tersebut, PILI Green Network mempunyai misi :
- Memberikan layanan fasilitasi dan 'shelter' komunikasi bagi individu maupun organisasi yang melakukan upaya pelestarian alam di Indonesia
- Diseminasi informasi terkini dan terpercaya tentang konservasi alam di Indonesia
Kegiatan PILI mengutamakan inklusivitas dalam upaya pelestarian alam dan kelestarian lingkungan, dengan berusaha melibatkan berbagai pihak dari beragam latar belakang serta membangun jaringan.  Kegiatan yang dilakukan antara lain : melakukan pendampingan  masyarakat lokal dan adat, restorasi hutan, perlindungan satwa, tata Kelola sumber daya alam berkelanjutan, hingga upaya mitigasi dan adaptasi iklim.  Berbagai kegiatan yang dilakukan juga berkontribusi dalam pencapaian Indonesia Emas 2045, khususnya  pada Misi 5 : Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi, sehingga mendukung Nusantara yang lesatri dan seimbang antara  pembangunan ekonomi, sosial dan lingkungan..