Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Imlek Salah Satu Buah Reformasi yang Baik

8 Februari 2016   05:32 Diperbarui: 8 Februari 2016   09:07 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Reformasi bergulir hampir dua dasa warsa, dan banyak hasil yang telah ditelorkan. Parpol yang merajalela, demokrsi akal-akalan dan bandit demokrasi yang makin menggila dan menggurita. Belum lagi korupsi yang makin menjadi. Sisi lain hasil reformasi paling membanggakan adalah Perayaan Imlek dan pengakuan akan salah satu etnis dan juga anak kandung bangsa ini, Thionghoa, dengan segala dinamikanya, sejajar dengan anak bangsa yang lain.

Reformasi dan hasilnya.

Reformasi suka atau tidak, mau atau tidak, bergulir karena adanya orde represif, yang berhasil karena adanya multi partai terbatas abal-abal. Golkar menjadi single majority dengan segala cara, merepresi etnis Thionghoa sebagai kambing hitam atas Komunisme sebagai senjata andalan pemimpin kala itu dan Golkar sebagai golongan (partai adalah tabu bagi Golkar masa itu), sebagai pelaksana di Gedung Kura-Kura. Peminggiran etnis tertentu sejatinya hanya melanjutkan metode pecah belah penjajah Belanda, yang diadopsi mentah-mentah oleh presiden kala itu.

Demokrasi, apa yang bisa kita saksikan hari ini adalah, hasil demokrasi yang lahir karena sekian lama di dalam tekanan, tidak heran menjadi berlebihan dan seperti kuda lepas dari kandang. Bandit-bandit demokrasi yang dulu segan, takut, dan tidak berdaya, kali ini memperdayai pihak lain sebagai sarana untuk memperkaya diri dan kelompok. Demokrasi yang menjunjung kebebasan, melahirkan kebebasan kebablasan yang seolah tidak ada aturan. Bisa seenaknya sendiri, melakukan apapun tanpa  ada hukum yang bisa menjeratnya, hukum yang tegas ke bawah namun tidak berdaya ke atas. Itu semua hasil demokrasi yang belum berjalan dengan baik.

Multi parpol yang malah melahirkan pelaku-pelaku maling berdasi. Bandit demokrasi yang terkendali dulu kala, kali ini justru liar dan makin liar, bisa mengacak-acak tanpa kendali. Parpol merupakan gua persembunyian bandit paling aman dan keren. Parpol sebagai mesin demokrasi malah mengirimkan paling banyak bandit dan maling berkedok demokrasi dan rakyat.

Humanisme. Adanya komnas ini itu, pengawasan ini, itu, dan baiknya salah satu adalah Imlek yang dijadikan libur nasional. Penghargaan atas anak bangsa yang bisa berdiri setara dan sejajar dengan anak bangsa yang lain. China berganti dengan Thionghoa, istilah China konon olok-olok dan mempermalukan etnis ini oleh rezim lampau. KTP yang harus bertanda khusus, balik nama, pembatasan domisili, dan kesempatan kerja yang berbeda. Jasa almarhum Presiden Keempat, Gus Dur patut mendapatkan apresiasi ketika menjadikan Imlek kalau itu sebagai libur fakultatif, bisa dipahami masa transisi.

Tidak heran sekarang ada pelajaran Bahasa Mandarin di sekolah-sekolah kota tertentu. Perayaan Imlek yang meriah dan bisa diliput dengan gegap gempita oleh media, perayaan-perayaan budaya dan keagamaan yang bisa dilakukan dengan terbuka, bahkan dihadiri pejabat resmi, itu semua hasil reformasi.

Tahun Baru Imlek, sekarang sejajar dengan Tahun Baru Jawa, Saka Hindu, Masehi, dan Hijriah, di mana semua bisa merasakan suka  citanya. Semua anak bangsa yang memiliki hak yang sama dan memiliki tanggung jawab yang sama pula.

Reformasi memang menghasilkan banyak hal yang tidak sesuai harapan. Ada pula yang membahagiakan sebagai mana perayaan ini.

Selamat Tahun Baru Imlek

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun