Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Alasan Surat Pengunduran Jokowi Lama Prosesnya

30 September 2014   23:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:53 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Pemikiran mengenai lamanya jawaban pengunduran Jokowi beraneka ragam. Ada yang mengaitkan dengan urusan “dendam” yan belum selesai. Salah satu wakil ketua lain menyatakan suratnya entah dikirim ke mana yang jelas belum menerima. Pihak lain menyatakan memang lama. Pengamat memberikan pandangan bahwa perlu kelengkapan dewan terbentuk definitif. Sebelum kelengkapan terbentuk dulu ada yang mengatakan karena menunggu pelantikan.

Pelantikan sudah, kelengkapan dewan sudah terbentuk, kog masih saja belum juga ada khabarnya. Kelompok yang suka pemikiran konspirasi, baik dari Israel, Barat, Amerika, atau Timur Tengah, pokoknya siapa saja dituduh makin yakin pasti ulah konspirasi yang tidak suka ada presiden yang legitim di Indonesia. Keadaan pertikaian diciptakan, biar tidak bisa menjadi negara besar.

Kelompok yang pro Jokowi, dan benci banget dengan Prabowo menuduh kelompok pendukung  Prabowo dengan Gerindra dan kelompok pendukungnya mempersulit. Izin tidak dibahas biar habis waktunya, sehingga tidak bisa dilantik. Gubernur lepas presiden lepas.

Pendukung Prabowo mengatakan kelompok yang menyatakan kami menyabot dengan menghambatnya tidak tahu hukum, tidak tahu prosedur, menzolimi Kelompok Merah Putih, menyengsarakan rakyat, prosesnya memang lama dan tidak semudah membangun Borobudur oleh Baru Klinting.

Presiden yang hendak menyerahkan jabatannya juga ikut-ikutan, kalau DPRD tidak juga memproses, biar saya saja yang memimpin untuk lima tahun ke depan. Begitu saja kog repot.

Golkar, para petingginya sudah siap-siap juga mengambil alih peran kalau-kalau ada yang bertikai dan semua terkapar, lumayan bisa untuk pelipur lara. Nyalon tidak bisa malah jadi. Kan hebat.

Padahal alasannya hanya sepele. DPRD DKI Jakarta sedang sibuk membuat akta hutang piutang dengan Bank DKI Jakarta.

Salam Damai...


Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun