Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Johnny Plate: Komunikasi Satu Pintu bagi Suksesnya Keketuaan G-20

29 November 2021   21:16 Diperbarui: 29 November 2021   21:21 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Johnny Plate: Republika.co.id

Johnny Plate: Komunikasi Satu Pintu bagi Suksesnya Keketuaan G-20

Indonesia menjadi negara emerging, yang dipercaya untuk memimpin G-20, negara maju secara ekonomi. Jokowi memukai pemimpin dunia mengatasi pandemi covid-19, dan ekonomi masih bisa berjalan dengan relatif baik.

Di dalam negeri sih tidak seperti apa yang dunia internasional lihat dan nilai. Masih begitu banyak yang apriori.  Sisa residu pilpres sih tidak, justru barisan ideologis dan sakit hati yang dominan. Mereka-mereka ini dengan segala daya upaya pokoknya Jokowi tidak bener. Ujungnya, Jokowi lengser, mundur, ganti.

Ditingkahi politikus instan tanpa mau kerja keras, namun mau berkuasa. Abai pembatasan jabatan dalam alam demokrasi. Setiap isu, membuat narasi Jokowi ganti, lengser, dan turun. Berkali ulang dan apapun kejadiannya.

Wajar, kelompok-kelompok ini makin panas dingin melihat capaian Jokowi ini. Maunya mendelegitimasi bahwa seolah-olah SBY juga pernah. Ini adalah sebuah hal yang biasa saja, bukan capaian yang perlu diapresiasi.

Seorang mantan menteri Jokowi yang diganti malah mengatakan, jika tipuan Jokowi sudah melanda dunia internasional.  Berbeda dengan negeri dan bangsa Indonesia yang sudah sangat paham dengan keadaan itu. Kini mengekspornya ke luar negeri. Mereka tergopoh-gopoh karena terkelabuhi.  Kata Rizal ramli lho ya.

Nah, menarik. Ini suara dari dalam negeri, pihak yang memang maunya menurunkan apapun yang dicapai Jokowi. Mereka getol menyuarakan narasi negasi. Sama sekali tidak terdengar adanya opini berimbang dari pihak istana, pemerintah, atau partai politik yang menggemakan capaian negara ini. Ini bukan semata Jokowi sebenarnya.

Apa yang terjadi adalah semata relawan, pegiat media sosial bekerja keras menahan laju gelombang opini oposan yang maunya Jokowi jelek saja. Usai sidang kabinet terbatas. Johnny Plate mengajak, kementerian, lembaga yang terkait untuk saling sinergi, satu suara dalam menyampaikan pendapat, gagasan, dan opini berkaitan dengan pertemuan G-20 tahun mendatang.

Sukses sukses secara substansi juga sukses sebagai tuan rumah atau penyelenggaraannya.  Penyelenggaraan ini sangat serius digarap, ketika perlu118 rapat di 16-17 kota yang akan dipersiapkan. Di tengah-tengah ancaman pandemi yang belum kelar ini, tentu keberadaan Kominfo sangat strategis.

Johnny Plate mengatakan mendukung penuh untuk infrastruktur IT, seperti jaringan 5G, perangkat pendukung untuk pertemuan virtual,  dan tidak ketinggalan jaringan cadangan utnuk antisipasi jika terjadi gangguan konektivitas jaringan. Apalagi jika melihat narasi pihak lain yang begitu sengit, sangat mungkin terjadi sabotase.

Persiapan jangka panjang dan mendetail ini sangat penting, sehingga tidak menjadi bahan bakar bagi kelompok oposan dan barisan sakit hati untuk menjadikan kebanggaan itu malah amunisi mereka. Kerja bagus, lanjutkan.

Komunikasi satu pintu  oleh Kominfo Johnny Plate, sejatinya, bukan hanya untuk gelaran G-20 ini, tetapi hampir semua kerja, narasi, dan juga kebijakan negara lebih baik melalui satu pintu Menkominfo. Seperti masalah UU Ciptakerja yang ada catatan dari MK, tidak harus Jokowi sendiri yang turun tangan.

Posisi strategis Johnny Plate sebagai Menkominfo,

Ia berasal dari patai politik. Bayangkan jika Erick Thohir, atau Luhut, atau Sri Mulyani, sangat mungkin menjadi bahan gorengan oleh orang-orang politik. Back up partai asal Johnny Plate sangat membantu.

Profesional tidak salah, namun suka atau tidak, bangsa ini masih dikuasai oleh partai secara penuh, belum sepenuhnya bisa profesional yang terdepan.  Ini faktual.

Wajar jika orang partai politik atau memiliki basis asal dari partai politik lebih unggul dalam menghadapi gonjang-ganjing. Peran yang belum bisa diambil alih pihak lain.

Keberadaan Johnny Plate yang berasal dari partai politik juga lebih cair untuk meredam jika ada upaya menggoyang dari Senayan. Ingat, makin dekat dengan 24, banyak pelaku politik yang genit dan sok kritis, bisa jadi mempermalukan Jokowi untuk persiapan G20 di 22 nantinya.

Fraksi Nasdem memang tidak besar, namun cukup memiliki power untuk bekerja keras di dewan untuk memperlancar segala urusan demi gelaran prestise ini.

Bayangkan, negara  dengan ekonomi cenderung lemah menuju kuat ini dipilih memimpin para jagoan dunia dalam hal ekonomi. Potensi bangsa ini memang sangat besar. Pilihan yang tidak asal-asalan.

Penduduk Indonesia ini sangat besar, itu adalah pasar yang potensial untuk apa saja. Apapun produksi akan laku. Belum lagi bahan baku yang melimpah dan semua ada. Potensi untuk menjadi pemimpin dalam hal keuangan di masa depan.

Besarnya penduduk juga adalah aset di dalam produksi. Pengolahan itu perlu tenaga, nah kelimpahan tenaga ini jelas merupakan sebuah keuntungan.

Potensi-potensi yang ada, sayang bukan jika gagal berkembang karena narasi sesat dari politikus yang tidak suka negeri ini maju.

Terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun