Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hatta Rajasa Masuk Kabinet, Fenomena Luar Biasa, Politik Jokowi Jempolan

29 September 2021   08:24 Diperbarui: 29 September 2021   08:52 2334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hatta Rajasa Masuk Kabinet, Fenomena Baru, Politik Jokowi Jempolan

PAN menyatakan diri bergabung pada koalisi yang mendukung pemerintah. Khas PAN, sejak dulu juga begitu. Pada saat yang berdekatan Panglima TNI juga memasuki usia pensiun. Pastinya ini masuk dalam kalkulasi PAN sebelum menyatakan bergabung.

Efek domino dari purnanya sang panglima, adalah kabinet sangat mungkin perlu penyegaran. Pergantian, pergeseran, dan tentu saja susah kalau mau menambah. Nah, tidak akan mungkin mengorbankan salah satu anggota dari partai politik untuk itu. Satu kursi PAN, akan sangat mungkin adalah dari pihak yang bukan partai. Teknokrat  atau profesional posisi sangat rentan.

Suka atau tidak, ini adalah demokrasi, yang masih taraf belajar. Wajar kalau yang ideal masih terlalu jauh. Perlu diingat, sepanjang di dunia mana ada yang ideal, apalagi ala bangsa ini yang masih seperti ini. Harapan saja yang perlu dijadikan pedoman, bahwa hari esok akan lebih baik. Kondisi hari ini tetap harus dijalani dan dilewati.

PAN tentu sudah pasti menyodorkan nama-nama untuk masuk kabinet. Satu slot sudah lebih dari cukup, sebagaimana periode lalu. Ada nama Hatta Rajasa, ketum PAN Zulkifli Hasan, Sutrisno Bachir, dan menurut pengamat demikian. Wajar,  kalkulasi politik oposan sangat riskan.  Toh mereka juga semua paham, bagaimana kaki mereka berpijak saat isu-isu strategis.

Hitung-hitungannya sih tidak penting juga keberadaan PAN. Toh atas nama demi stabilitas politik, apapun ditempuh demi keadaan tenang tenteram tidak banyak ribet dan ribut yang tidak bermanfaat.


Nama-nama itu layak, secara rekam jejak dan kapasitas. Jangan bicara capaian. Karena toh sudah juga teruji dalam banyak kesempatan tidak memberikan dampak dan perubahan. Hanya nama gede tanpa capaian yang sepadan.

Hatta Rajasa

Sangat menarik dan bagus jika Presiden Jokowi melirik nama ini masuk kabinetnya. Mengapa? Hatta Rajasa ini adalah bensa SBY juga, jadi ada kaki PAN dan, Demokrat meskipun tidak secara langsung. Toh tidak akan juga SBY lebih tenang karena fokusnya AHY, bukan yang lain.

Beberapa hal yang menarik jika Hatta Rajasa masuk kabinet,

Semua rival Jokowi dalam pilpres ada dalam satu gerbong. Prabowo jelas pesainhg utama kini bersama-sama dalam kementrian. Bagus, keadaan menjadi jauh lebih tenang. Menyusul Sandi, sang cawapres pasangan Prabowo. Lebih bagus lagi, sekat persaingan dalam pilpres itu hal yang biasa, kinerja demi bangsa itu utama. Nah, jika Hatta Rajasa juga masuk, lebih keren lagi. Pasangan Prabowo pada masa pemilihan periode lalu menyusul.

Ada pula Mahfud MD, ketua pemenangan pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Reunian bagus secara politis. Hal yang baik bagi perkembangan politik bangsa ini. Rivalitas ya sepanjang gelaran pemilihan. Selesai dengan itu ya sudah kembali membangun negeri.

Hatta Rajasa juga besan SBY. Publik paham bagaimana sikap SBY pada pemerintahan saat ini. Susah sih berharap SBY diam, karena fokus utamanya AHY. Jikapun AHY masuk kabinet lebih susah lagi, terlalu jauh kapasitasnya. Melihat perlakuan dan pilihan politiknya selama ini masih terlalu jauh dari harapan sekelas Presiden Jokowi.

Sedikit banyak Ibas lebih jadi pendiem, dari pada ribut sama mertua kan ribet. Berkurang sau penyerang, yang tidak jelas juga sih. Gak ngaruh mau diam atau komentar juga.

Pengalaman. Hatta Rajasa itu malang melintang dalam kabinet era besannya SBY. Kementrian demi kementrian sudah dijajaki, jadi banyak pengalaman untuk itu. Pos apa saja bisa ia masuki dengan sangat cepat.

Zulkifli Hasan

Politikus jempolan ini, roller coaster jabatan, ketua MPR, wakil ketua MPR, menteri, dan pastinya ketua umum partai. Fenomenal, ia mendepak bidan PAN dan sekaligus besannya sendiri. Membajak anak Amien Rais, untuk membelot berpihak kepadanya. Menantu yang memilih dengan sulit pastinya.

Mengisi pos resuffle memang sangat mudah bagi politikus yang satu ini. Pengalaman panjangnya tentu memudahkannya untuk langsung nyetel dalam kerja.

Apalagi jika sekelas menteri koordinator. Fungsi koordinator kementrian-kementrian. Tidak susah. Jika ia yang masuk, melengkapi ketua umum yang jadi menteri, ada Airlangga, ada Prabowo, dan mau apa lagi.

Resuffle itu hak prerogatif presiden. Tetapi toh kondisi demokrasi dan ketatanegaraan kita masih seperti ini. Masih partai yang berkuasa. Susah untuk berharap menteri profesional.

Masalahnya kalau menteri profesional, sangat terbuka kemungkinan dibantai di Senayan.  Lagi-lagi karena kondisi seperti ini memang masih harus dijalani. Jangan terlalu berharap untuk ideal dan proporsional. Suka atau tidak, lha UU yang buat juga mereka kog.

Harapan tetap harus digelorakan. Jangan sekadar optimis, karena nanti bisa jatuh pada sikap pesimis kalau gagal, harapan memberikan kekuatan untuk tetap meyakini akan lebih baik pada esok hari.

Asyiknya negeri ini adalah, selain kalkulasi politik, juga ada othak athi gathuk e, politik jadi menyenangkan diulik. Kadang banyak yang menilai politik itu kejam, jahat, dan menakutkan, ya karena pandangannya sudah demikian dulu. Ada sisi-sisi asyik dan menyenangkan juga kog.

Terima kasih dan salam

Susy Haryawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun