Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Johnny Plate: PeduliLindungi Aman, Politisnya Pandemi

5 September 2021   17:40 Diperbarui: 5 September 2021   17:50 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: covid19.co.id

Johnny Plate: PeduliLindungi Aman, Politisnya Pandemi Covid19

Marak riuh rendah soal sertifikat vaksin atas nama Joko Widodo Presiden RI saat ini beredar. Tudingan pada Menkominfo sebagai satu-satunya pihak yang kudu bertanggung jawab. Apakah demikian? Beberapa hal berikut layak kita cermati bersama, apakah ini politis atau memang ranah etis?

Sejatinya, soal pandemi dan covid ini berkali ulang terjadi polemik. Halnya sih bukan yang mendasar, hanya soal kepentingan, dan ujungnya malah mafia dan keuntungan beberapa pihak. Awal dulu pilihan lockdown dan PSBB, jelas lebih politis dari sebenarnya kesehatan dan keamanan.

Lebih dekat kemarin, soal obat. Sampai menyeret keributan Moeldoko dan ICW, sampai sekarang belum selesai dan tidak ada kaitan dengan penanganan covid. Jangan lupa pula soal vaksin antara terapi plasma darah dan lebih menghebohkan jelas terapi ala dokter Terawan yang membuatnya sampai kehilangan jabatan.

Lahir terus dari hari ke hari. Vaksin A tidak sesuai aqidah agama, atau vaksin itu ada chipnya, dan seterusnya. Pokoknya upaya menggagalkan rencana pemerintah mengatasi pandemi. Lha soal libur saja dipolitisasi. Antara libur tahun baru dengan hari kemerdekaan. Salah satu paling konyol ya mengenai libur Lebaran yang dinarasikan, kapan bisa mudik, mengapa mudik dilarang, dan panen raya covid beberapa waktu lampau.

Jelas lebih cenderung politis hal ikhwal polemik pandemis ini. penyuaranya orang-orang politik semua. Kubu yang itu lagi-itu lagi. Semua isunya pokoknya Jokowi salah dan mundur. Apa iya ini bicara pandemi atau covid? Jelas saja bukan.

Dua gerbong gede yang selalu menimbulkan isu kegaduhan ada pada PKS dan Demokrat. Entah apa yang sudah mereka lakukan untuk sedikit saja mengurus covid ini. Sama sekali  belum terdengar.

Eh tiba-tiba tudingan Menkominfo, Johnny Plate harus bertanggung jawab atas aplikasi PeduliLindungi. Benar aplikasi ada dalam kewenangan kementrian ini, namun jangan lupa ada kemenkes, ada kemenBUMN, dan itu mengapa tidak menjadi pihak yang tertuding dengan amat keras?

Padahal, bisa dilihat, betapa kacaunya penanganan pandemi ini, selain soal sertifikat ini adalah pihak kemenkes. Carut marut soal penangan, vaksin yang kacau, ada pada mereka. Tetapi toh Menkes tidak ada yang menuding dan bahkan minta mundur.

Presiden malah pernah menemukan kinerja gagal  ketika blusukan ke lapangan dan obat tidak ada di pasaran. Ke mana suara tudingan menteri tidak becus? Tentu ini bukan soal mencari kesalahan pihak lain.

Menkes bukan orang partai. Demikian juga dengan Erick Thohir bukan orang partai KemenBUMN juga terlibat dalam urusan ini, tetapi tidak ada suara sedikit pun menuding Erick Thohir ganti.  Mengapa coba?

Johnny Plate orang partai. Sangat seksi menggoyang dengan dalih pandemi. Ada Nasdem yang siap dibenturkan dengan Jokowi. Dua maksud langsung jika sukses. Koalisi bubar dan melemah, para petualang yang sudah menanti di pojokan siap mengambil alih kekuasaan. Posisi lemah sebagai politikus jika keadaan seperti ini. Baik-baik saja dihajar, apalagi ada momentum.

Penanganan pandemi terganggu dan alasan untuk lagi-lagi isu Jokowi tidak becus dan mundur. Khas barisan sakit hati yang tidak capek-capeknya teriak-teriak demikian.

Aplikasi PeduliLindungi akan menjadi poin besar kesuksesan Johnny Plate dan Jokowi. Padahal untuk Jokowi sudah tidak bermanfaat, tetapi malah dihajar, oposan yang tidak pinter memainkan isu, menghantami Jokowi yang sudah selesai.

Aman, data yang diperoleh dari situs KPU, demikian Johnny  Plate mengatakan.  Sejak kapan coba KPU itu menampilkan NIK kita? Sudah lama. Mengapa kini ribut dan menyasar Johnny Plate, kog bukan KPU atau mendagri, atau siapa saja. Ya karena tidak seksi itu tadi.

Pandemi ini sangat cepat terselesaikan seandainya, tidak terlalu banyak politikus yang gatal kekuasaan. Mereka riuh rendah tanpa berbuat, kemudian menghantam orang yang sedang bekerja. Capaian 100 juta dosis vaksin sebagaimana pernyataan Johnny Plate, itu sangat menakutkan bagi politikus dan oposan malas dan hanya bekerja dengan mulut semata.

Kali ini Johnny Plate yang kena serbuan, bukan tidak mungkin nanti menteri-menteri lain juga mengalami. Miris sebenarnya, ini bukan semata krisis karenaa pandemi jauh lebih memilukan adalah krisis empati.

Elit hanya sibuk dan ribut mengenai harapannya untuk mendapatkan kursi dan kekuasaan. Pemerintah, sedang giat mengendalikan pandemi, namun direcoki dan diganggu mereka. Rakyat yang sudah penuh pengharapan, mulai ikutan gaduh.

Namanya juga bocah latihan berdemokrasi, perlu dihadapi dan dijalani untuk mendapatkan keadaan lebih baik. Semua bisa dan akan lebih baik.

terima kasih dan salam

sumber: di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun