Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

4 Tahun Penjara bagi Rizieq Shihab dan Makna Politisnya

24 Juni 2021   18:57 Diperbarui: 24 Juni 2021   19:07 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jual derita sekaligus malah dilemahkan sendiri. Rizieq tidak cukup piawai model jual derita. Ia itu penjual bakar massa. Ketika ia mengatakan jangan salahkan saya, jika jemaah marah. Cukup. Adanya narasi, saya tidak layak dengan sebutan imam besar. Membuat bakarannya malah diguyur air. Siapa yang mau membela.

Kondisi dan keadaan jauh berbeda. Provokasi seperti itu tidak lagi menjanjikan bagi pra petualang politik yang ingin menaguk keuntungan. Posisi politik sedang tidak menguntungkan upaya pengerahan massa.

Provokasi pengerahan massa dengan mendompleng aneka isu dan hari peringatan oleh orang yang itu lagi-itu lagi, seperti KPSI juga sepi peminat.  Indikasi para petualang dan bohir, sudah mulai enggan untuk terlibat lebih jauh.

Kurang efektif dan hanya menghambur-hamburkan dana, dampaknya tidak cukup memberikan sesuatu bagi "perjuangan" mereka. Kalkulasi  tidak cukup memberikan tekanan.

Keberadaan Munarman di penjara makin menyulitkan konsolidasi massa. Duet dan soulmate yang tidak bisa dipisahkan, Rizieq dan Munarman memang tidak ada yang bisa menggantikan. Lihat aja ketika Rizieq ada di pelarian, Munarman masih beberapa kali mengumpulkan massa untuk menolak ini dan itu.

Selesai semua ketika Rizieq menyerahkan diri, narasi  keras tanpa dengung, apalagi ketika Munarman ikutan ditangkap dengan sangkaan terorisme. Selesai. Pembelaan dari rekan-rekan, baca biasa menggunakan jasa mereka tidak terdengar. Sekelas PKS pun diam seribu bahasa. Paling juga netizen yang tidak cukup memiliki pengaruh.

Hukuman ini, vonis untuk Rizieq memberikan bagaimana keadaan peta politik dan elit bangsa ini sedang berada. Masa siapa kelompok ini, orang ini, demikian arogan, berkuasa, dan berlaku seenaknya sendiri. Siapa yang biasa membela, memberikan dukungan baik langsung atau tidak? Sangat mudah ditemukan dalam rangkuman dan rekam jejak er digital seperti ini.

Harapannya adalah, ruang publik dan ruang politik lebih bisa terkendali, beradab, dan politik model tekanan massa bisa lebih diminimalisir. Selama ini, penyelesaian banyak kasus dan pendekatan itu dengan pengerahan massa. Menyelesaiakan masalah dengan masalah. Susah   memahami, bagaimana masalah hukum juga diselesaikan oleh perangkat hukum.

Susah melepaskan kaitan Rizieq dan kawan-kawan dengan aneka bentuk tekanan massa. Nyatanya apapun demonya, pelakunya ya itu-itu saja, atribut yang identik, wajah-wajahnya juga sering itu lagi-itu lagi.

Pendengungnya juga identik, partai politik merasa oposan, padahal pemilu tidak bisa berbuat banyak, apa itu? Gak sah disebut.  Orangnya juga sama, barisan sakti, sakit hati.

Ruang publik hidup bersama semoga sesuai dengan harapan dan makin hari makin menggembirakan bagi banyak pihak. Tekanan massa untuk mendapatkan kebenaran tidak lagi dominan menjadi pembenaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun