Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi, Pecundangi Politikus Senior dan Kemarin Sore, Siapa saja Mereka?

19 November 2020   10:26 Diperbarui: 19 November 2020   12:02 2940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jokowi, Pecundangi Politikus Senior dan Kemarin Sore, Siapa Saja Mereka?

Beberapa hari lalu, kala Rizieq Shihab pulang dan ada kerusuhan dengan rusaknya beberapa fasilitas publik, diikuti dengan pengumpulan massa, banyak yang berteriak, kecewa dengan Pak Dhe, pemerintah takut, mengapa ormas ilegal diberi keluasaan, dan sejenisnya. Saya, ketika berpikir bahwa ini menunggu waktu, banyak yang tidak setuju.

Hanya satu rekan yang menyetujui hal ini. Ia juga menuliskannya itu. Hingga dua hari berikut masih berdebat keras dengan keponakan yang bersikukuh, harus ditegasi, lha risikonya kan gede. Sama juga mencabut rumput di antara padi. Ini bukan klaim, cek saja artikel-artikel mulai tanggal sepuluh.

Kini, ketika ada #Bersamajokowi, atau #bersamapresiden, lah kemarin ke mana? Jangan karena Jokowi dan pemerintah, terutama kepolisian yang sudah memanggil Anies Baswedan dan juga mencopot beberapa kepala kepolisian kemudian menyatakan wah presiden hebat. Lha mbok sabar dulu, nyolot duluan, kini berlomba mengaku bersama presiden. Mirisnya itu juga para pendukung presiden.

Kesabaran Jokowi memang luar biasa. Ia sangat sabar menanti semua masuk perangkap baru diangkat. Sama dengan orang menjaring ikan. Tanpa kesabaran yo dapatnya sedikit, malah salah-salah hanya menghabiskan energi menebar dan menarik jala, hasil kosong.

Bayangkan, jika di bandara, Rizieq Shihab ditangkap. Apa yang terjadi? Kacau balau,kerusuhan iya. Korban jelas dari orang-orang yang tidak tahu apa-apa. Mungkin menyenangkan beberapa pihak, heroik, dan konyol sekaligus. Yang menjadi korban bukan yang berbuat paling jahat.

Mereka, para bohir, para dalang intelektual ini sedang ditunggu pemerintah masuk perangkap, bukan hanya politikus hijau saja yang sudah berteriak-teriak, namun yang senior-senior pun sudah menampakkan maaf kebodohannya dengan menunjukkan muka.

Rizieq memang pemain yang paling pas sebagai senjata dan umpan sekaligus bagi jaring kakap. Perlu diingatkan kembali, siapa yang mengatakan, akan sowan pada Rizieq Shihab, dengan bahasa rohani, agamis, kalau silaturahmi pada siapa saja. Kog tidak mengunjungi napi yang sedang sakit? Atau menggunjungi napi sepuh seperti Baasyir misalnya.

Ia terkena jebakan yang dibiarkan terbuka dengan sangat luas, dan langsung diam seribu bahasa usai konpres panglima TNI. Belum lagi, usai polisi main copot pada jajaran di level cukup tinggi. Ini soal serius. Mereka tentu saja paham.

Ada juga politikus hijau yang memang tipikal responsif, lambat mikir, langsung sowan. Iyalah harus nomor satu, jangan sampai keduluan. Berubah tidak berani jadi saksi pernikahan, karena TNI sudah turun dengan seragam dorengnya.

Show of force ala Rizieq yang bagi sebagian pihak dianggap pemerintah lemah, takut, dan sejenisnya menjadi makanan empuk bagi sekelompok oposan yang memang sering lamban mencerna, memikirkan kemungkinan, dan pokok sikat duluan. Perangkap sudah tersedia, dan ikan-ikan pun mulai masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun