Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ke Mana Anies Baswedan?

10 November 2020   15:36 Diperbarui: 10 November 2020   15:50 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di mana Anies Baswedan?

Drama bertahun-tahun akhirnya usai. Rizieq Shihab sampai rumah kembali usai beribadah tiga tahunan. Pengumuman dan klaim pulang tidak jadi ada kisaran lima kali. Kepulangan ini pun sempat mau gagal. Ada kecenderungan deportasi lebih menjadi faktual, dengan pembatalan yang akhirnya tidak jadi itu.

Rocky Gerung sudah menyatakan, jika Anies Baswedan dan Gatot menjemput di bandara, luar biasa. Atau Lieus Sungkharisma yang  mengatakan Jokowi harus memasang karpet merah di bandara juga menggambarkan betapa pentingnya Rizieq bagi sebagian orang. 

Pagi tadi bahkan ada di grup media percakapan, pertanyaan, beneran Jokowi mau menjemput Rizieq. Tanpa jawaban dan malah akhirnya doa agar Jokowi tidak menjemput Rizieq di bandara.

Fadli Zon pun tidak ketinggalan, meminta Mahfud MD menjemput di bandara. Hal yang cukup unik, karena ia mengatakan itu ketika menjawab bagaimana Mahfud dikritik perbedaannya menghadapi peristiwa di Inggris dan Rizieq. 

Mahfud menjawab dengan video Rizieq yang menolak dan merasa tidak butuh keberadaan pemerintah. [ tidak bisa membayangkan, jika pemerintahan ini kenakan-kanakan dan menolak kedatangan RS di Jakarta].

Gambaran ketiga tokoh yang sering memosisikan diri sebagai oposan itu sejatinya gambaran jelas seperti apa yang terjadi. keberadaan Rizieq Shihab itu bukan soal benar salah, namun mengenai keberadaannya yang memiliki power untuk bisa menggalang kekuatan massa fanatis lagi. Tidak ada tokoh oposan yang demikian kuat, liat, dan memiliki pengikut sangat fanatis. Tidak juga kelompok atau dari partai politik seperti PKS.

Belum lagi tarik menarik dengan partai baru Masyumi, yang mau menyandingkan dengan menjadi trio bersama Abdul Somad, Amien Rais, dan Rizieq Shihab. Ini bisa dikupas dalam artikel lain tentunya. Yang mau dikatakan adalah, bahwa kedatangan Rizieq telah menjadi sebuah magnet yang sangat kuat bagi kelompok tertentu.

Belum lagi, narasi kalau pemerintah gentar, istana gemetar, dan jargon-jargon yang sama seperti itu. Mau menggambarkan betapa besar dan berwibawa serta berkharismanya Rizieq Shihab. Itu sah-sah saja, toh pernyataan. Mau benar atau tidak, itu soal berbeda.

Cukup menarik, mau memaksakan pihak pemerintah datang cenderung mengharuskan, namun satupun oposan yang dipaksa dan apalagi hadir untuk menyongsongnya. Ada yang aneh dan lucu di sini. Ada apa?  Terutama  Anies Baswedan yang biasanya lebih oposan  dari oposan itu. Ada beberapa hal  yang mungkin menjadi pertimbangan;

Satu, posisi Rizieq yang deportan, menjadi catatan buruk terhadap keberadaannya dan juga yang mau dekat-dekat dengannya. Masalah dengan KSA, di mana itu adalah pusat ibadah. Kan repot jika ikut-ikutan dimasukan dalam daftar hitam. Ini masih spekulasi, meskipun ada sedikit kemungkinan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun