Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Batu Siluman Ular Depan Rumah

3 September 2019   12:24 Diperbarui: 3 September 2019   17:54 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Njenengan beruntung tidak diamuk, linggis e kena paha kiri belakang. Si sapu ndhengklang, dan pokoknya kudu kembali.

Ana nomere ora, tanya saya. Ada nomernya tidak?

Cespleng, nem nomer malahan. Bagus, enam nomer malah.

Risikonya terlalu besar, tidak usah macam-macam. Kata pak tukang. Nah saya katakan pada rekan di Amrik yang memang suka nomor. Photo saya kirim. Dua hari kemudian dia menjawab.

Waduh saya mikir balik Indonesia dengan uang saku satu M menang nomer dari batumu, tapi ngeri, siluman ular ini kelasnya. Tidak main-main. Benar nomernya bagus dan pasti tembus, tapi ngeri. Tidak perlu diusik biar saja.

Jadi ingat, dulu almarhum bapak tiba-tiba tidak beraktivitas, maunya tidur terus, tidak sakit. Setelah seminggu baru bercerita, wingenane aku diceblek wong neng pring kuning, kog dadi wegah melek. Kemarin dulu saya dicablek di deka pohon bambu kuning, kog jadi lemes dan enggan terjaga.

Beberapa tahun sebelumnya, tetangga sakit keras, ketika ibu bezok, beliau bercerita, Bulik, kemarin ada satu keluarga pindahan ke pohon dondong e njenengan. Pindahan dari utara jalan ke arah pohon dondong yang masih sangat dekat dengan si batu dan pohon bambu kuning.

Teman yang di Amerika mangkel setelah tahu kalau di dekat batu itu adalah pohon bambu kuning. Edan kowe nggon ngunu dikei wit pring kuning. Gila kamu batu kek itu diberi bambu kuning.

Mengenai sapi dan siluman ular, entah mana yang benar, apa beda persepsi atau pandangan, atau tasiran, yang jelas sekitar rumah itu memang sering menemukan serpihan kulit ular yang sedang ganti, plungsungan, serpihan atau utuh sebagaimana di sumur.

Yang di sumur cukup sering dan utuh, kisaran satu meter panjang dan besar, palingan dua inci-an lhah tidak lebih. Cukup kecil.

Kalau ular hidup jarang banget lihat, hanya tetangga sering lapor lihat ular dari utara  menuju halaman kami. Sama dengan laporan almarhum tetangga yang sakit, ada keluarga pindahan. Arah sama persis. Beberapa tetangga meyeritakan. Konon cukup besar, toh besar itu relatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun