Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemindahan Ibukota, Ahok dan Negeri Ini Patut Berterima Kasih pada JKT 58

30 Agustus 2019   11:08 Diperbarui: 30 Agustus 2019   11:22 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jakarta bukan semata macet dan banjir, namun juga sudah salah tata kelola, campur aduk jadi satu. Memang Ahok sudah mau membenahi dan sudah nampak hasilnya, namun apa iya bisa melawan alam, di mana kepadatan dan potensi penurunan permukaan yang makin menjadi? Jelas tidak bisa melawan kodrat alam.

Alasan perpindahan bukan karena keberadaan Anies, namun bahwa Anies menjadi katalis itu ada benarnya. Jika Anies bisa 50% saja seperti kinerja Ahok, pasti masih akan nanti-nanti saja pindah.

Keempat, ide dan gagasan Ahok sering jauh berbeda dengan birokrat yang ada, dan Jokowi paham itu, presiden pernah bekerja bersama dan sangat sinergis. Jakarta moncer di tangan mereka berdua, dan kini Indonesia dengan kondisi berbeda juga akan mereka kelola. Ingat konteks berbeda, jangan kaitkan dengan penggantian wapres.

Kelima, penghematan APBN, Ahok sudah terbukti cerdik dan pintar. Belum ada model dia yang bisa demikian, dan itu adalah keuntungan untuk menghemat APBN namun pembangunan tetap berjalan. Dia sebagai kreator "memalak" yang disuka pengusaha, ingat, banyak juga pemalak namun untuk kepentingan mereka atau kelompok. Sosok yang berbeda ini menguntungkan.

Keenam, keberanian "berkelahi" dengan banyak pihak ini penting. Prosedur berbelit, birokrasi lelet, makelar di mana-mana perlu orang yang tidak kenal takut, namun tetap berpegang pada UU. Ini jarang pejabat kita miliki. Masalah yang bisa diatasi dengan keberanian dan keteguhan pada prinsip perundang-undangan.

Jika benar Ahok pengelola, akan cepat terealisasi ibukota baru. Nah jelas bukan jasa 58% pemilih Anies itu juga ada manfaat dan berjasa bagi bangsa dan negara. 

Pemindahan ibukota benar bukan karena Anies namun karena pemilih Anies menjadi katalis bagi pembangunan yang lebih lancar dan menjanjikan. Bayangkan saja Jakarta di tangan Ahok, pembenahan saja bisa cepat, apalagi membangun dari nol.

Memang ada nama Risma, ada Ridwan Kamil dengan capaian mereka. Namun sangat terbatas, bukan dalam banyak hal mereka istimewa. Jangan dikira proyek ini bebas dari banyak kepentingan, cacing-cacing yang menganga melihat lezatnya makanan di depan mata. Mafia tanah, mafia anggaran, mafia bahan bangunan, dan segala mafia sudah pada ngiler.

Mafia itu perlu dihadapi dengan anjing penjaga yang tidak kenal takut dan itu sangat mungkin tidak banyak orang yang bisa kuat dan mampu menghadapinya. Ingat bagaimana mafia anggaran demikian menguasai setiap lini bangsa ini. Mosok  proyek  segede itu mereka mau dan rela diam saja.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun