Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Badai 02 Belum Berlalu, Demokrat dan PAN Melanda

14 April 2019   15:00 Diperbarui: 14 April 2019   15:01 3615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kebobolan dua sumber yang adalah modal awal itu kerugian yang cukup besar. Apa yang mereka sajikan jelas memperlihatkan lemahnya analisis dan pemetaan pemilih, komunikasi politik yang buruk, dan fokus yang salah di dalam membangun citra capres mereka.

Selama ini lima tahun hanya berkutat pada kejelekan dan hendak meruntuhkan Jokowi dengan berbagai-bagai cara. Fokusnya adalah Jokowi, bukan malah membangun citra baik dari para pembangun oposisi. Sasaran tembaknya pun lemah sehingga sangat mudah dipatahkan. Apa yang diseraang justru adalah prioritas dan itu dampaknya besr bagi bangsa dan negara.

Enggan kerja keras dan cerdas. Karena fokusnya adalah Jokowi, bukan sebuah upaya untuk memberikan gambaran baik, baru, dan lebih menjanjikan, sehingga ketika masa penyalonan keteteran. Kampanye kedodoran dan malah jadi emosional.

Komunikasi politik sejak awal buruk. Tidak ada upaya meredam friksi yang akan timbul, malah menyiptakan dan memberikan peluang untuk bukan sekadar friksi malah konfrontasi terbuka. Ini jelas buruk. Bagaimana manajemen konflik ketika membangun kabinet, kerja sama pusat daerah, apalagi dunia regional dan internasional. Susah melihat mereka mampu mengatasi hal demikian komplek. Lha membangun koalisi beberapa partai saja gatot begitu.

Dukungan beberapa pesohor itu bisa juga malah menjadi benih konflik baru. Ingat dengan demikian, ada pula pula slot kedudukan yang bisa terambil oleh pihak lain yang tiba-tiba datang dan mengambil porsi yang sejak awal sudah bekerja keras.

Soliditas mereka yang sejak awal rapuh tidak diselesaikan, malah seolah dibiarkan dan bahkan diprovokasi dari dalam. Jadi jelas apa jadinya ketika dibangun dengan ala kadarnya.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun