susah melihat orang yang lupa kulit seperti ini sebagai pemimpin besar sekelas presiden. Ini negara besar, ini negara kaya, mosok mau dipimpin orang yang tidak ingat jejak masa lalunya.
Lemah data dan gagal melihat ke depan. Cukup dominan dan bukan gaya kampanye semata. Ini karakter dan gaya pribadi termasuk kepemimpinannya. Bagaimana bisa militer diklaim lemah ketika ada di lima belas besar dunia, lembaga kredibel yang mengatakan lho.
Mau membesarkan hati, mbomobong, itu ciri pemimpin dan watak guru bangsa. Ketika kebalikannya, hanya selalu mencela, merendahkan, menghina, dan mencaci maki, eh kemudian meracau, apa iya itu seorang pemimpin visioner? Bukan.
Kemajuan teknologi itu sebuah kepastian, mosok mau bertahan hanya demi kepicikan pemimpin, jelas bukan pemimpin yang ideal. Pantas saja selama ini gagal memberikan program, visi, misi, dan gagasan baru. Â Memang tidak ada.
Debat keempat kemarin memberikan warna dan pembeda yang makin jelas pilihan itu ke mana. Tidak susah-susah untuk memantabkan pilihan, 01 jaminan mutu, sudah teruji, dan memiliki solusi.
Terima kasih dan salam