Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Serba Salah PAN dan Kubangan Masalah Zulkifli Hasan

20 Desember 2018   17:41 Diperbarui: 20 Desember 2018   17:54 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketegasan susah diterapkan karena jelas tahu diri selain tidak cukup memiliki suara dan pemilih fanatis, mereka juga tidak cukup militan di tengah kesulitan. Pemersatu yang membuat mereka loyal tidak ada.

Amien Rais yang hendak mengais dari Muhamadiyah juga nampak gagal, dengan dua kali ancaman menjewer ketua umum PP Muhamadiyah, toh tidak didengar. Keberadaan pemilih dari Muhamadiyah sangat signifikan jika dilakukan sebagaimana ide Amien Rais, untuk memilih PAN misalnya.

Gertakan sambal di media saja paling-paling mengenai pemecatan kader yang tidak mendukung pilihan pusat. Pusat itu tidak tahu realitas daerah yang sangat sulit untuk diatasi oleh pelaku lapangan.

Berkaitan dengan kontestasi pilpres 2019, posisi PAN dan Zulhas yang belepotan kisah dan kasus itu, bagaimana juga perlu dicermati bagi ppara pemilih. Bagaimana perlu menjadi pertimbangan bahwa kondisi ini juga perlu dicermati, baik Zulhas sebagai pribadi sekaligus ketua umum, ataupun partai politik PAN.

PAN sebagai partai, susah melihat mereka bisa bekerja secara baik dan bisa dipercaya ketika mereka selama ini bekerja dengan seadanya. Kekuasaan, kursi, dan tidak pernah memikirkan keadaan bangsa dan negara. Lihat saja kebakaran hutan pun tidak pernah ditangani secara serius.

Matahari kembar PAN membuat susah mereka bisa bekerja maksimal. Ada sosok Amien Rais di balik seluruh keputusan PAN. Mereka tetap akan seperti itu, terombang-ambing di dalam ketidakpastian, ini juga berpengaruh pada koalisi mereka.

Apa yang mereka tunjukan selama ini, ada di dalam kabinet dan juga ketika ada pekerjaan malah pergi dengan  pihak lain, gambaran mereka bukan model partai yang bisa dipercaya. Memilih mereka dan koalisi mereka sama juga memilih perilaku munafik dan mencari keuntungan di dalam bernegara.

Zulhas sebagai ketum dan saat menjadi menteri, prestasinya sama sekali tidak ada. Memang sukses menyulap hutan menjadi kawasan kebun sawit hasil kerja sama dengan para pengusaha besar. Negara tidak mendapatkan hasil yang semestinya.  Kerugian ratusan trilyun, pajak juga tidak ada, malah menangung risiko kesehatan rakyat yang buruk.

Apa yang ditampilkan PAN ini sebenarnya gambaran jelas bagaimana mereka melihat kursi itu sebagai sarana mencari kekayaan pribadi. Merugikan masyarakat tidak menjadi beban bagi mereka. Zumi Zola pun kader mereka. Apakah Zumi Zola itu miskin? Jelas tidak, bahkan kaya raya. Toh masih saja mengumpulkan uang untuk kepentingan dan kesenangan pribadi. Membeli mainan sampai jutaan, padahal masih begitu banyak anak-anak yang perlu mainan harus dipendam karena kurangnya dana untuk membeli hanya mainan.

Nur Alam. Juga kader PAN yang melakukan korupsi dalam kaitan dengan tambang. Di mana itu  juga berkaitan dengan merusak alam. Lagi dan lagi soal alam yang tidak menjadi pertimbangan ala PAN, sebagaimana ketum Zulhas.

Faktor alam ini juga perlu dipertimbangkan pemilih, coba apa mau ada kebakaran hutan dan lahan yang didiamkan saja seperti masa Zulhas memimpin kementrian? Hal yang sama sangat mungkin terjadi. negara rugi raturan trilyun karena enggan bekerja keras. Nyatanya Menteri Siti Nurbaya bersama Jokowi bisa. Kehendak baik saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun