Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemborosan ala Pemerintah untuk Asian Games

3 September 2018   09:19 Diperbarui: 3 September 2018   09:26 1475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gelaran Asian Games 2018 telah usai, para atlet menerima bonus mulai dari Rp 20 juta yang  hanya bertanding tanpa medali, hingga Rp 1.5 miliar yang menang hingga puncak. Nulisnya saja sampai belibet saking banyaknya angka nolnya.

Ini baru untuk bonus, belum untuk makan, upacara pembukaan dan penutupan dengan kolosal begitu, belum lagi pembangunan infrastrukurnya termasuk peralatan penunjang pertandingan dan perlombaan.

Padahal dolar sedang mengamuk, tidak bisa dibayangkan berapa pemborosan yang resmi ini. Belum lagi jika berkaitan dengan keadaan di Lombok yang perlu banyak sekali dukungan, baik moral ataupun spiritual. Malah berpesta dan boros begitu.

Coba matematikan untuk ini, berapa besaran banyak hal yang digunakan untuk pesta pora itu. Jumlah kontingen Indonesia 938 atlet dengan 365 offisial.

Jumlah itu merupakan bagian atas 11.000 atlet dan 5.000 ofisial dan tim lainnya. Kebutuhan makan mereka, sesuai dengan kata Mbah Google, yang ada di Jakarta per hari untuk 10.000 porsi, dengan kisaran rupiah per kali makan untuk siang adalah Rp.210.000,00 dan malam Rp. 240.000, 00.

Pemberitaan lain mengatakan membutuhkan 800-an kilo gram beras, dan dua ton daging per hari, kali kan saja 14-15  hari.

Tentu 10.000 itu adalah rata-rata karena toh ada yang sudah pulang karena tersisih. Paling tidak Rp. 6.9 M per hari. Untuk makan, belum listrik dan air.

Pelaksanaan dan akomodasi dasar sebesar itu. Belum lagi untuk biaya para relawan, bagian kebersihan dan persiapan segala hal, dari tukang masak, tukang cuci, tukang bersih-bersih.

Luar biasa boros pokoknya. Katanya penghematan anggaran. Apalagi banyak negara menjelang krisis lho, ada Turki yang sudah beberapa pekan lalu, kini Venezuela.

Menjelang penutupan, Istana menjadi saksi bisu pemborosan itu. Bayangkan memberikan bonus yang dari kisaran puluhan juta hingga 1.5 M itu.

Total negara mengeluarkan 210 M untuk bonus saja, belum rumah, anggaran untuk mengangkat mereka menjadi ASN, TNI, Polri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun