Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gamangnya Gerindra untuk Jatim 1 dan Lemahnya Jabar 1

26 Desember 2017   06:15 Diperbarui: 26 Desember 2017   08:44 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gamangnya Gerindra untuk Jatim-1 dan Lemahnya Jabar-1

Gamangnya Gerindra untuk Jatim-1 dan lemahnya Jabar-1. Pilkada gubernur di Jabar dan Jatim merupakan "pertaruhan" besar karena soal suara. Jakarta hanya karena prestise, kebanggaan, dan status, bukan soal jumlah suara. 

Di Jabar dan Jatim apa yng diperebutkan karena jumlah suara yang sangat besar. Melihat tarik ulur Gerindra soal bakal calon di Jatim, dan juga sangat tidak populernya bakal calon di Jabar menunjukkan beberapa hal yang sangat siginifikan merupakan gambaran umum partai politik di Indonesia.

Kemenangan di Jakarta yang juga bukan kader sendiri, hanya karena adanya celah sempit yang bisa dipakai untuk membalikkan keadaan, justru membuat makin susah di daerah lain. 

Bagaimana tidak di luar Jakarta tidak ada isu-isu sesedap durian runtuh yang bisa membalikkan keadaan, dan jika kalah menunjukkan bahwa kemenangan di Jakarta bukan karena kerja partai namun kampanye buruk yang lebih mengemuka. 

Artinya, hal ini juga menjadi catatan buruk lebih buruk. Cap yang tersemat kemarin lebih melekat lagi karena adanya bukti baru yang nampak makin jelas.

Minim kader potensial. Kader potensial brarti mumpuni dalam banyak hal, populer, bisa meyakinkan pemilih dalam pemilihan kepala daerah, menjalin komunikasi, dan tentu memiliki rekam jejak yang relatif baik di dalam kancah perpolitikan. 

Populer saja sangat mudah karena bisa berasal dari mana saja. Contoh La Nyalla, jelas tenar dalam konteks pembalap, namun jika dalam politik atau birokrasi jelas masih jauh dari harapan, dan itu yang membuat ketua umum Prabowo kembali menyatakan bakal calonnya masih tahun depan. Padahal sudah santer pemberitaan soal La Nyalla dan berganti pada Moreno. 

Pun Jabar tidak jauh berbeda. Birokrasi dan kepemimpinan masih bisa dipegang lah dengan sosok militer bintang dua, namun siapa dia, susah untuk orang tahu dengan baik. Toh belum menjadikan sang ketua umum bisa menjadi tenang akan bisa mendapatkan kursi Jatim-1 dan Jabar-1 dengan meyakinkan.

Memperlihatkan mentalitas partai politik, secara umum juga, ga perlu sensilah, bahwa tujuannya adalah kursi, bukan melayani, membangun, dan soal kepemimpinan. 

Bagaimana bisa mendukung kader atau anggota partai politik lain, yang sering berseberangan perjuangan kadang. Kader partai politik sendiri bisa tereliminasi karena hasil survey jauh dari harapan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun