Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amien Rais, Kalah dari Ibas dan Setnov, Apalagi Rizieq Shihab

9 Juni 2017   08:45 Diperbarui: 9 Juni 2017   23:16 3526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Entah apa yang ada dalam benak Pak Amien dan kelompoknya, yang mengeluarkan pernyataan, sikap, dan tuduhan ke mana-mana soal aliran dana ke Pak Amien. Dari kata-kata miskin, sangit, pembusukan, mau menduduki, dan banyak lagu lama lain. perlu contoh Ibas bukan hanya sekali lho, berkali-kali, bahkan dalam putusan kalau tidak salah. Setnov, banyak kasus juga menyebutnya, diam saja, malah terlupakan dengan sendirinya kog.

Menyerang pertahanan terbaik

Kelihatannya jargon ini yang diyakini oleh Pak Amien dan kelompoknya untuk meredam fakta ada penyebutan aliran dana itu. Padahal masih terlalu dini untuk merasa bahwa pasti Amien ikut korupsi. Banyak hal yang masih bisa terjadi, namun dengan pembelaan yang begitu deras dengan bahasa tuduhan dan kata yang tidak enak, malah membuat orang tidak langsung lupa, ingat terus, belum lagi jika KPK atau Kejaksaan merasa ada pencemaran nama baik dan dilaporkan kepada pihak kepolisian malah berkepanjangan. Tidak selamanya menyerang itu baik jika tidak didukung pertahanan yang mumpuni, malah blunder dan kalah telak.

Dugaan pembelokan opini

Hal ini tidak salah, karena sedang gencar-gencarnya perang opini dan penyesatan opini oleh berbagai pihak, dengan tujuan jelas kepentingan sendiri. Usai pilpres dan ditambah pilkada DKI membuat perang opini menguat dan memang banyak yang terpengaruh bagaimana dan mana yang benar dan salah itu tidak lagi jelas. Jika diam saja, tidak akan ada ingatan, dan rekaman, serta dugaan pembelokan opini sebenarnya.

Keteladanan bukan opini

Coba Pak Amien dan jajarannya itu seia-sekata, baik akan kami tunggu proses hukumnya. Bagaimana uang 600 juta itu sampai ke saya, dan tolong KPK dengan kelengkapannya membuktikan uang itu memang benar dari alkes atau bukan. Jika ini yang keluar akan jelas kualitas jempolan Amien Rais sebagai salah satu punggawa reformasi yang menjunjung tinggi hukum bukan opini.Keteladanan dari sikap sama di muka hukum, bukan malah membela diri  di media, yang maaf malah membuat Amien jadi bulan-bulanan dengan harganya yang dibandingkan Menteri Susi, bahkan telur bulat goreng segala, ini kan jauh merendahkan kualitas salah satu sesepuh bangsa.

Mau menyebut dua nama besar

Ini jelas merendahkan kualitas seorang tokoh bangsa. Bagaimana tidak ada beda dengan anak kecil yang pamer bapaknya baru beli kursi satunya juga akan berkisah yang sama. Mengapa menunggu sekian lama, tidak lapor sejak  kejadian itu. Orang menduga ada udang di balik batu gak salah kalau begitu. Bisa juga ah Pak Amien ada kasus kemudian menyimpan kartu untuk mempertahankan diri, jelas dugaan ini bisa dimengerti, karena mengatakan sedang ia disebut di dalam persidangan maling dana negara.

Membesarkan masalah sendiri

Sebenarnya tokoh, nama pejabat, atau nama anak-istri pejabat, toh tidak ada tindak lanjut. Komentar, sikap membela diri, dan dukungan malah membuat semakin banyak yang tahu, semakin banyak yang ingat, dan rekamannya. Mana to yang pernah disebut di dalam kasus maling berdasi ditindaklanjuti? Paling banter baru Nari dari Golkar ini, lainnya lewat kog. Artinya yang membuat kisah ini panjang lebar justru para pendukung Pak Amien juga Pak Amien sendiri.

Belajar dari Ibas

Ibas sama sekali tidak pernah berjilid-jilid membela diri, toh tidak pernah sampai dia menjadi tersangka. Mosok Pak Amien kalah pamor dan cerdas dari politikus kemarin sore? Paling-paling, itu tidak benar, atau ikuti saja proses hukum. Normatif, sakti, dan teruji.

Belajar dari Setnov

Bisa belajar banyak dari dia. Bagaimana hampir setiap kasus korupsi menyebut namanya, toh paling bolak-balik KPK dan sama sekali tidak ada kog satupun yang membuatnya tersangka. Kasus papa minta saham pun yang menjungkalkannya dari kursi pimpinan dewan bisa ia dapat lagi.  Dia tidak pernah mengatakan ini itu soal apapun yang menyangkut dia soal persidangan. Bukan hanya sekali, bahkan banyak yang sudah masuk bui.

Belajar dari Rizieq

Coba mosok kalah dengan residivis yang satu ini. Bagaimana ia tidak banyak cakap usai kasus dugaan chatmesum yang ia sandang. Orang tidak sadar, tidak ingat, bahkan ia bisa melenggang ke Arab. Coba kalau ia teriak-teriak membela diri ke mana-mana, bisa langsung cekal keluar dan ia pasti masuk bui. Apa belum secerdas itu menghadapi proses hukum di bangsa ini?

Bangsa ini masih belajar banyak hal. Berdemokrasi, taat azas dan hukum, hidup bersama secara toleran yang dulu sukses sekarang di ambang hancur berantakan, perlu keteladanan, dan harapan besar pada tokoh dan pejabat yang ada. Jangan biarkan rakyat mencari teladan yang sering salah pilih dan model yang dipilih malah sesat.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun