Mohon tunggu...
paula citra lestari
paula citra lestari Mohon Tunggu... mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menegakkan kembali perilaku gotong royong sebagai katarsis jati diri bangsa

24 Juni 2025   19:26 Diperbarui: 24 Juni 2025   15:39 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menegakkan Kembali Perilaku Gotong Royong: Saatnya Kembali ke Akar Jati Diri Bangsa

Di zaman sekarang, saat semua orang sibuk mengejar tujuan masing-masing, kita sering lupa bahwa Indonesia punya satu kekuatan luar biasa: gotong royong.

Dulu, semangat ini terasa hidup di setiap sudut kampung---dari membangun rumah tetangga, memperbaiki jalan, sampai urusan panen. Tapi sekarang? Jujur saja, budaya itu perlahan memudar, tergeser oleh gaya hidup yang semakin individualistis.

Padahal, gotong royong bukan sekadar tradisi. Ia adalah cerminan siapa kita sebagai bangsa. Nilai ini jadi semacam "akar" yang menyatukan keberagaman, membentuk karakter kolektif masyarakat Indonesia. Kalau dibiarkan hilang, kita sedang kehilangan jati diri itu sendiri.

Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Ada beberapa hal yang membuat gotong royong terasa asing di kehidupan modern

Kesibukan yang makin padat bikin orang lebih memilih menyelesaikan masalahnya sendiri.

Gaya hidup digital membuat interaksi sosial bergeser ke layar ponsel, bukan lagi di pos ronda atau halaman rumah.

Kurangnya teladan nyata, baik dari pemimpin maupun tokoh publik. Banyak yang bicara soal kebersamaan, tapi tak banyak yang benar-benar melakukannya.

Semua ini memperlihatkan bahwa kita bukan tidak peduli, tapi kehilangan ruang dan dorongan untuk bersama-sama.

Solusi: Bagaimana Kita Bisa Menghidupkan Kembali?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun