Mohon tunggu...
Paula arta
Paula arta Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relation Student

Universitas Kristen Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kembali Memanas, Inilah Asal Mula Sengketa Pulau Dokdo

18 Januari 2022   16:57 Diperbarui: 18 Januari 2022   17:07 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada video yang diunggah oleh Staf Gabungan Jepang untuk mempromosikan kebijakan Indo-Pasifik, Jepang menandai pulau-pulau paling timur Korea Selatan sebagai wilayah kedaulatannya. Hal ini tentunya menimbulkan amarah dari Korea Selatan yang merasa bahwa pulau tersebut adalah miliknya. Dilansir dari kontan.co.id Kementrian Luar Negeri Korea Selatan mengungkapkan kekecewaanya terhadap Jepang, "Kami dengan jelas menyatakan penyesalan dan mengajukan protes atas masalah ini melalui saluran diplomatik." Beliau juga menambahkan,"Dokdo adalah wilayah yang melekat pada kami secara historis, geografis, dan oleh hukum internasional. Seperti ditekankan berulang kali, kami akan dengan tegas menanggapi klaim teritorial Jepang yang salah dan berulang terhadap Dokdo."

Kemudian, Korea Selatan memanggil wakil duta besar Jepang untuk memprotes peta yang menunjukkan sekumpulan pulau yang dikuasai Korea Selatan sebagai wilayah milik Jepang di situs Olimpiade Tokyo 2020.

 Permintaan Korea Selatan untuk mengubah peta ditolak oleh Jepang sehingga, mendorong para politisi Korea Selatan untuk memboikot Olimpiade.

“Kami berencana untuk memprotes keras pernyataan teritorial Jepang yang tidak adil atas Dokdo dan menuntu koresi segera,” kata juru bicara Kementrian Luar Negeri Korea Selatan Choi Young-sam, seperti dikutip Reuters.

Konflik yang sama juga pernah terjadi saat Olimpiade Musim Dingin 2018 di Korea Selatan, menimbulkan protes dari Jepang karena penyertaan pulau-pulau pada bendera yang menggambarkan Semenanjung Korea bersatu.

Hubungan antara Korea Selatan dan Jepang yang memanas kembali akibat dari Pulau Dokdo sebenarnya sudah sejak lama terjadi dan masih belum bisa menemukan jalan keluar yang pas untuk kedua negara ini.


Pulau yang diperebutkan oleh negara Jepang dan Korea Selatan merupakan sebuah pulau karang tandus yang kaya akan sumber daya alam lautnya. Diberi nama “Dokdo” oleh Korea Selatan yang artinya pulau karang dan Jepang memberi nama “Takeshima” yang berarti pulau bambu.

Jarak Pulau Dokdo dari Korea Selatan sekitar 124 mil sedangkan, dari Jepang sekitar 18 mil dengan total luas Pulau Dokdo sekitar 187.453 m2. Pulau ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu Pulau Seodo dengan luas wilayah 88.764 m2 dan luas Pulau Dongdo 73.297 m2.

Sebenarnya sengketa Pulau Dokdo atau Takeshima telah muncul sejak akhir Perang Dunia II tetapi, timbul konflik yang menegangkan kembali pada tahun 2012 ketika Duta Besar Jepang untuk Korea Selatan menyatakan bahwa secara historis maupun yuridis, Pulau Dokdo adalah bagian dari kedaulatan Jepang.

Korea Selatan yang tidak terima akan sikap Jepang membalas dengan Presiden Korea Selatan yang mengunjungi Pulau Dokdo pada tahun yang sama dan kunjungan tersebut dianggap penghinaan terhadap Jepang.

Dasar klaim Jepang terhadap Pulau Dokdo atau Takeshima berdasarkan Pasal 2 Perjanjian San Fransisco 1951 yang menyatakan bahwa :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun